PLC adalah sebuah mesin kontroler untuk memastikan sistem otomatis bekerja dengan optimal, tentunya memiliki cara membandingkan nilai bit tunggal di PLC. Sehingga seorang teknisi bisa mengetahui bagaimana kondisi terkini prosesnya.
Sebagai informasi, Omron juga menyediakan produk PLC dengan beragam jenis. PLC Omron dikenal memiliki fitur lengkap dan berkualitas.
Meskipun berperan sebagai kontroler sistem industri yang serba otomatis dan masif, ternyata PLC memiliki struktur kebahasaan sederhana. Disebut sebagai Ladder, karena secara bentuk bahasanya bertingkat mirip dengan tangga.
Sistem kebahasaan tersebut mempunyai fungsi – fungsi dasar berupa AND, OR, IF, NOT, START, dan CLOSE. Keseluruhan fungsi tersebut akan dibuatkan grafiknya berdasarkan jenis input dan output yang akan dijalankan oleh mesinnya.
Struktur ini sangat sederhana, tetapi sangat berarti dan berpengaruh besar terhadap kecepatan proses manufakturingnya. Karena sangat sederhana, teknisi bisa dengan mudah mengamati bagaimana prosesnya sedang berjalan atau mengubah kodenya untuk menyesuaikan.
Bahkan saking sederhananya, model – model mesin terbaru sudah diperbarui menggunakan bahasa pemrograman setingkat BASIC atau C+. Namun untuk mesin – mesin standar, masih tetap menggunakan Ladder yang sudah terstandarisasi.
Mengenal Struktur Ladder untuk Tahu Cara Membandingkan Nilai Bit Tunggal di PLC
Sebagai sebuah bentuk bahasa pemrograman, ladder memiliki ciri berupa struktur diagram grafik yang menentukan bagaimana sebuah sirkuit relay bekerja. Sistem ini sudah lama digunakan sebagai acuan kontrol untuk mesin berbasis relay.
Sekarang penggunaannya sudah terstandarisasi berkat perkembangan teknologi digital. Standarisasi tersebut tidak mengurangi fungsi dan tujuannya, tetapi memperluas penggunaannya agar lebih stabil dan efisien dalam membangun sirkuitnya.
Pada dasarnya penggunaan ladder memanfaatkan sistem biner sederhana, yaitu on atau off saja. Garis besarnya, apabila ada input tertentu bagian mesin tertentu akan off atau bagian mesin lainnya akan on. Begitu seterusnya berulang membentuk siklus.
Cara bekerjanya sendiri mengikuti tiga siklus utama, yaitu membaca input data, melakukan pemrosesan sesuai dengan logika yang telah disimpan, kemudian mengeksekusi programnya membentuk sebuah output.
Siklusnya akan tetap diulang hingga menghasilkan sebuah produk atau seluruh kegiatan otomatisnya diselesaikan. Karena PLC bisa menyimpan memori, maka programnya bisa diubah, ditambah atau disesuaikan sehingga bisa mengikuti permintaan industri.
Penggunaan sistem berbasis bit ini memungkinkan untuk mencari cara membandingkan nilai bit tunggal di PLC dengan cepat dan mudah. Namun belum banyak teknisi mengetahuinya, hal ini wajar karena PLCnya sendiri memang didesain agar mudah digunakan tanpa tahu pemrograman.
Meskipun demikian sebenarnya tidak melakukan perbandingan juga tidak masalah mengingat sistemnya bekerja secara sederhana, outputnya juga sederhana, jika tidak menyala ya mati. Namun pada beberapa kondisi ini bisa menjadi problem solving pada mesinnya.
Cara Membandingkan Nilai Bit Tunggal di PLC dengan Mudah
Teknisi pada dasarnya hanya mengontrol atau memeriksa bahwa siklus dari mesin PLC berjalan optimal atau mengubah beberapa konfigurasi agar sistem otomatisnya bisa menyesuaikan ritme produksi. Dengan interface yang lebih canggih ini bisa dilakukan dengan mudah.
Namun ada kalanya perlu untuk membandingkan nilai bit tunggalnya, sehingga teknisi harus tahu cara mengaksesnya. Ada beberapa langkah mudah untuk bisa melakukan perbandingan nilai bit tunggalnya, berikut tahapan – tahapan membandingkannya.
- Memahami Sistem Biner Pada Pemrograman
Dasar dari sebuah bahasa pemrograman atau operasi perangkat komputer adalah sistem biner. Sesuai dengan namanya biner, terdapat 2 kemungkinan. Nyala atau mati dengan simbol 1 untuk nyala dan 0 untuk mati, siklusnya berulang secara cepat.
Pada prosesor tingkat tinggi, tidak hanya proses sederhana, tetapi beragam proses kompleks bisa dikerjakan, seperti ketika menggunakan komputer untuk mengakses beragam jenis informasi. Namun pada mesin sederhana, penggunaannya juga sederhana.
- Memahami Struktur Diagram Grafik Ladder
Struktur diagram pada Ladder cenderung sederhana, di sebelah kiri berupa input sedangkan di sebelah kanan berupa output, di antaranya terdapat perintah atau kode sederhana seperti AND, OR, IF, dan NOT. Bisa berupa struktur sederhana atau kompleks, intinya sama.
Pelajarilah struktur grafik laddernya terlebih dahulu, pilihlah fungsi paling sederhana apabila ingin melakukan testing. Fungsi sederhana memudahkan teknisi untuk memantau atau mengamati hasil tes dan perbandingannya.
- Melakukan Cek No/NC Status
Setelah seluruh persiapan sudah dipahami, tinggal waktunya menerapkan cara membandingkan nilai bit tunggal di PLC. Sebenarnya tidak perlu untuk membandingkannya, mengingat opsi biner hanya ada dua jenis hasil yaitu 0 atau 1 (mati atau hidup).
Namun apabila diperlukan bisa menggunakan fungsi NO/NC status, agar lebih mudah mengamati prosesnya gunakan opsi AND/OR pada sebuah sirkuit. Bila mesinnya tidak menggunakan ladder, contohlah Rockwell, bisa pakai masking instruction.
- Memastikan Hasilnya Sesuai Harapan
Proses terakhir adalah memastikan hasil tes atau pengamatannya sesuai dengan harapan atau tidak. Periksa kembali diagram grafiknya, lihat hasil yang kamu inginkan dari grafik tersebut. Kemudian periksalah output realnya, apakah sudah sesuai perencanaan.
Apabila masih belum sesuai dengan ekspektasi, bisa melakukan tes sekali lagi. Lakukan terus menerus hingga mendapatkan hasil yang bisa dikomparasi atau memenuhi target testingnya. Sistem otomatis sudah mulai diterapkan di berbagai lini, salah satunya adalah industri untuk produksi massal. Sistem biner sederhana memungkinkan memunculkan cara membandingkan nilai bit tunggal di PLC untuk memantau mesinnya.
PT MiSEL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industrial automation. Kami melayani jasa pemograman PLC beserta pemasangan SCADA. Percayakan kebutuhan PLC dan SCADA anda bersama dengan kami.