Perbedaan antara PLC, SCADA, DCS, dan HMI terbilang cukup banyak karena dilihat dari fisik saja sudah bisa diketahui perbedaannya. Meskipun begitu, keempatnya memiliki fungsi yang sama karena sering digunakan dalam bidang otomasi industri.
Sekarang ini, dunia industri semakin canggih dengan adanya berbagai teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk memudahkan pekerjaan. Otomasi industri tentu membuat pekerjaan jadi lebih efektif dan efisien, tergantung dengan teknologi yang digunakan.
PLC (Programmable Logic Controller)
Dalam bahasa Indonesia, PLC sering disebut sebagai kontrol logika terprogram. Bahasa program yang digunakan pada setiap teknologi tentu saja berbeda, tergantung dengan pengembang yang membuat teknologi, termasuk dengan PLC. Omron juga memproduksi PLC untuk memenuhi kebutuhan Anda, PLC Omron memiliki beragam series dengan fitur lengkap.
Program yang menggunakan ladder diagram sebagai bahasa ini memiliki proses automation yang cukup sederhana. Selain itu, PLC memiliki kecepatan yang lebih tinggi dalam pembuatan jadi banyak digunakan dalam modul pelatihan di sekolah.
Perbedaan antara PLC, SCADA, DCS, dan HMI juga bisa dilihat dari harganya karena PLC dijual dengan harga yang lebih murah dibanding lainnya. Tidak heran jika sering digunakan untuk keperluan pembelajaran, seperti yang ada di SMK atau perkuliahan.
Untuk lebih memahami cara kerja PLC, Anda harus tahu bagaimana gambarnya secara diagram. Diagram tersebut biasanya terdiri dari Start Oil, Stop Oil, Oil Motor, Start Main, Stop Main, Main Motor hingga END.
SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition)
Setelah memahami PLC, Anda juga perlu mengetahui apa itu SCADA agar bisa melihat perbedaan antara PLC, SCADA, DCS, dan HMI. SCADA merupakan sistem kendali berbasis komputer yang digunakan untuk mengontrol suatu proses.
Sistem SCADA terdiri dari beberapa komponen dengan fungsinya masing-masing, mulai dari antarmuka hingga PLC juga menjadi bagian dari SCADA. Komponen yang pertama adalah antarmuka manusia mesin atau Human-Machine Interface (HMI).
Komponen kedua adalah unit terminal jarak jauh yang berfungsi sebagai penghubung beberapa sensor pengukuran dalam suatu proses. Selain itu, SCADA membutuhkan sistem pengawasan berbasis komputer sebagai pengumpul data.
Bukan hanya itu, sistem SCADA juga membutuhkan infrastruktur komunikasi untuk menghubungkan unit terminal dengan sistem pengawasan dalam jarak jauh. Terakhir, SCADA juga membutuhkan PLC untuk menyempurnakan sistem kendali terbaik. Pelajari lebih lanjut sistem ini dalam artikel Pengertian SCADA dan Fungsinya, Lengkap dengan Komponennya berikut.
DCS (Distributed Control System)
Perbedaan antara PLC, SCADA, DCS, dan HMI juga bisa Anda lihat jika sudah memahami DCS. Sistem kontrol berbasis komputer ini digunakan dalam suatu proses yang lebih kompleks di mana kontroler otonom didistribusikan ke semua sistem.
Proses yang kompleks biasanya terdiri dari banyak loop kontrol atau perintah masukan dan keluaran. Proses engineering menjadi salah satu perbedaan yang paling menonjol antara PLC, SCADA dengan DCS.
Proses engineering DCS lebih mudah karena bisa dikerjakan oleh Process engineer yang memahami proses dikontrol dan tidak membutuhkan banyak orang, meskipun jumlah I/O mencapai puluhan ribu.
Oleh karena itu, Anda tidak perlu memanggil engineer khusus yang memahami logika pemrograman maupun sistem kontrol secara advance karena prosesnya yang relatif lebih mudah.
Selain itu, perbedaan yang terlihat jelas adalah DCS berorientasi pada proses dan digerakkan oleh status proses, sedangkan SCADA lebih berorientasi pada pengumpulan data dan digerakkan oleh peristiwa.
HMI (Human-Machine Interface)
Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, HMI diartikan sebagai antarmuka manusia mesin. Sistem ini berfungsi untuk menghubungkan antara manusia dengan mesin sehingga sudah dimanfaatkan oleh perusahaan modern sekarang ini.
Contoh hubungan antara manusia dengan mesin adalah operator yang memberikan perintah pada mesin untuk menambah kecepatan. Suatu sistem sudah diprogram sebelumnya dengan memasukkan semua perintah untuk memudahkan interaksi.
HMI menjadi komponen pelengkap dalam banyak otomasi industri karena suatu mesin pasti tetap membutuhkan tenaga manusia untuk memberikan perintah sesuai dengan kebutuhan pada proses produksi di suatu industri.
Seorang operator harus mengerti apa yang dilakukan jika ingin memberikan perintah pada mesin. Tombol yang harus ditekan tentunya berbeda, misalnya untuk menambah kecepatan atau menambah suhu yang diperlukan dalam proses produksi.
Pilih Sesuai Kebutuhan Industri
Setelah mengetahui perbedaan yang ada, tentu kita akan berpikir manakah dari PLC, SCADA, DCS dan HMI yang lebih unggul. Jika ada pertanyaan mana yang lebih unggul maka jawabannya adalah tergantung dengan kebutuhan industri.
Setiap sistem kendali memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda jadi sistem kendali terbaik adalah sistem yang sesuai kebutuhan. Anda bisa memilih sistem kendali dengan tepat jika mengetahui perumpamaan yang ada.
Misalnya ada pohon dengan tinggi 10 meter, maka lebih cocok menggunakan PLC. Jika Anda ingin memanen tanaman yang sudah cukup umur, tinggi dan ukuran di ladang berukuran 10 hektar, maka akan lebih cocok menggunakan SCADA.
Namun, jika Anda ingin mengelola ladang dari awal, mulai penyiraman, pemupukan, penanaman bibit baru dan panen, maka lebih cocok menggunakan DCS. Setiap sistem tersebut nantinya akan membutuhkan interaksi manusia dengan mesin.Jika Anda sedang membutuhkan sistem kendali berbasis komputer, maka tentukan terlebih dahulu apa yang menjadi kebutuhan industri tersebut. Setelah itu, pahami perbedaan antara PLC, SCADA, DCS, dan HMI untuk memilih sistem yang tepat.
PT MiSEL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa automation untuk industri dan gudang. Kami bisa membantu menyiapkan HMI dan SCADA sesuai dengan kebutuhan Anda. Hubungi kami sekarang untuk mengkonsultasi kebutuhan HMI dan SCADA anda.