Inovasi building automation system (BAS) memegang peranan penting dan mendapatkan apresiasi dalam masalah operasional gudang. Penggunannya berperan besar dalam efektivitas kinerja program pergudangan pada beberapa perusahaan tertentu.
Meskipun demikian, masih saja memerlukan banyak peningkatan hingga peninjauan apakah mesin canggih sudah dipastikan siap sedia atau justru memerlukan sebuah inovasi. Mengingat banyak sekali permintaan persediaan di era digital.
Dibanding sesi secara manual, tipe konstruksi teknologi ini lebih memungkinkan reputasi meningkat sampai progresivitas ruang lingkup kerja terlihat profesional dan mengikuti zaman. Bagaimanakah konsep dilapangan yang sebenarnya?
Tentunya pertanyaan sedemikian rupa akan muncul di benak Anda, maka ulasan dibawah ini memberikan peranan otomatis sebagai solver apabila terdapat masalah pergudangan.
Mengenal building automation system (BAS)
BAS atau disebut juga sebagai sistem otomatisasi bangunan adalah sistem pintar yang dirancang untuk mengendalikan dan mengelola berbagai fungsi dan sistem di dalam suatu bangunan secara otomatis.
Tujuan utama building automation system adalah meningkatkan efisiensi operasional, kenyamanan, dan keamanan di dalam gedung, serta mengurangi konsumsi energi. Sistem ini terdiri dari sejumlah perangkat keras dan perangkat lunak yang terintegrasi untuk bekerja secara sinergis.
Komponen BAS
BAS bekerja dengan mengintegrasikan berbagai elemen dan perangkat elektronik di dalam suatu gedung untuk menciptakan pengelolaan yang otomatis dan terkoordinasi. Berikut adalah komponen utama dalam cara kerja building automation system:
1. Sensor
Sensor adalah perangkat yang mengumpulkan data dari lingkungan sekitar. Contohnya termasuk sensor suhu, sensor gerakan, sensor cahaya, dan sensor kelembaban. Informasi yang dikumpulkan oleh sensor menjadi dasar bagi sistem untuk membuat keputusan otomatis.
2. Controllers
Controllers atau pengontrol adalah otak sistem. Mereka menerima data dari sensor dan menggunakan algoritma atau logika kontrol untuk membuat keputusan dan memberikan perintah ke perangkat keluaran. Controllers juga dapat mengintegrasikan data dari berbagai sensor untuk memahami kondisi keseluruhan gedung.
3. Perangkat keluaran
Perangkat keluaran adalah perangkat yang menerima perintah dari controller dan melakukan tindakan fisik. Contoh perangkat keluaran termasuk aktuator HVAC, perangkat kontrol pencahayaan, atau perangkat yang mengendalikan pintu atau jendela otomatis.
4. Protokol komunikasi
Protokol komunikasi adalah aturan atau bahasa yang digunakan oleh berbagai perangkat dalam BAS untuk berkomunikasi satu sama lain. Protokol ini memastikan bahwa semua perangkat dapat berbicara dan bekerja sama. Contoh protokol meliputi BACnet, Modbus, atau LonWorks.
5. Dashboard
Dashboard atau antarmuka pengguna adalah bagian yang terlihat oleh pengguna atau operator. Ini dapat berupa aplikasi perangkat lunak atau tampilan web yang memberikan pandangan menyeluruh tentang kondisi dan kinerja gedung. Pengguna dapat memantau data, mengontrol sistem, dan merespons peristiwa melalui antarmuka ini.
Cara kerjanya untuk meningkatkan efisiensi operasional
Building automation system beroperasi sebagai sistem pintar yang mengendalikan dan mengotomatisasi berbagai fungsi dan perangkat di dalam suatu gedung. Proses dimulai dengan pengumpulan data dari sensor-sensor yang tersebar di berbagai area gedung, termasuk sensor suhu, kelembaban, pencahayaan, dan kehadiran manusia.
Data yang terkumpul kemudian disampaikan ke pusat kontrol atau controller yang berfungsi sebagai otak sistem. Controller menggunakan algoritma kontrol untuk menganalisis data dan membuat keputusan otomatis terkait pengoperasian sistem-sistem seperti HVAC, pencahayaan, keamanan, dan lainnya.
Setelah membuat keputusan, controller mengirimkan perintah kepada perangkat keluaran, seperti aktuator dan switch untuk menjalankan tindakan fisik yang diperlukan. Misalnya, dalam mengatur suhu ruangan, controller dapat mengirimkan perintah kepada sistem HVAC untuk menyesuaikan suhu sesuai dengan preferensi atau kebutuhan energi yang optimal.
Selain itu, integrasi sistem memastikan bahwa semua perangkat bekerja bersama untuk mencapai tujuan keseluruhan, meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pengguna.
Seiring berjalannya waktu, building automation system terus memantau kinerja gedung, mengumpulkan data dan memberikan laporan tentang kondisi dan penggunaan energi.
Antarmuka pengguna atau dashboard memungkinkan pengguna atau operator memonitor secara real-time dan mengakses riwayat data. Pengguna juga dapat mengoptimalkan atau mengubah pengaturan manual melalui antarmuka ini sesuai dengan kebutuhan khusus atau kondisi tertentu.
Manfaat penting dalam pengelolaan dan operasional gedung
Building automation system memberikan sejumlah manfaat penting dalam pengelolaan dan operasional gedung yang melibatkan efisiensi, kenyamanan, dan keamanan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari implementasi BAS:
1. Menghemat uang pemilik bangunan
Dengan menggunakan sistem otomatis, pengontrol dan pengoptimalan yang tepat, BAS dapat membantu menghemat uang bagi pemilik gedung dengan mengurangi biaya utilitas serta biaya pemeliharaan.
2. Kenyamanan dan produktivitas
BAS juga berfungsi untuk menciptakan kenyamanan dan produktivitas dalam gedung dengan memastikan semua fasilitas berfungsi dengan baik misalnya peningkatan ventilasi dan kualitas udara,
3. Ramah lingkungan
Ramah lingkungan dapat tercipta dari adanya BAS karena membantu mengurangi output dari rumah kaca.
Memahami konsep dan bukti maksimalisasi teknologi gudang dengan baik
Sebagai engineer atau officer of technology, sudah semestinya mengetahui betul inovasi terkait automation. Pahami cara kerja mesin automation terhadap pengelolaan, pembagian, penyebaran hingga penyiapan packaging.
Di samping itu, pelaku industri memerlukan tingkat akurasi hingga efisiensi tinggi menggunakan sistem otomatisasi. Kemudahan yang diklaim signifikan terhadap pengembangan jalur produksi berikutnya. Pahami lebih lanjut mengenai otomatisasi gudang dalam artikel Pahami Inovasi Automation untuk Masalah Operasional Gudang berikut.
Selanjutnya, ketahui parts dalam sistem otomatis, baik dalam mesin utama maupun penyandangnya. Ini bisa dikatakan kemajuan yang dianggap melawan industri dimana belum adanya perusahaan berani menggunakan konsep demikian.
Nah, penting sekali bagi Anda untuk mengetahui cara mengatasi permasalahan apabila terjadi pada gudang. Sehingga dapat menjadi solusi terbaik untuk elektabilitas penentuan barang dan harga. Berikut lima poin yang harus Anda ketahui!
1. Tanggap cepat pada problem musiman
Pernah dengar brankas besar memainkan market dengan embel-embel cuci inventaris? Hal tersebut marak terjadi hingga sekarang, sehingga banyak perusahaan mikro-medium memerlukan pasar yang luas.
2. Memiliki sistem kombinasi inventory management
Pada gudang seperti deadline juga pada pendaftaran, usahakan selalu mengedepankan kinerja cerdas dalam lingkungannya.
3. Pengiriman makin cepat dengan jaminan mutu
Soal logistik tidak perlu diragukan lagi, kalau sudah untung maka untuk mengatur keuangan termasuk menanggung produk dari salah satu pengiriman, hasilnya sangat efektif.
4. Pengambilan barang tanpa takut deadline
Beberapa saran dari pelaku usaha industri meyakinkan Anda untuk menggunakan sistem building automation system, sehingga makin cepat, efektif, akurat serta mengedepankan kualitas barang.
Panduan dalam otomasi gedung
Selanjutnya, kita beralih pada panduan dalam gedung atau bangunan, yaitu sistem yang memantau dan mengendalikan fasilitas bangunan seperti mekanik, keamanan, kebakaran, keselamatan banjir, penerangan, pemanas, ventilasi dan pendingin udara.
Fungsi utama sistem otomasi gedung yaitu untuk mengontrol lingkungan bangunan, mengoperasikan sistem sesuai dengan hunian dan permintaan energi, Memantau dan memperbaiki kinerja sistem dan mengingatkan serta memberi tahu alarm apabila dibutuhkan.
Komponen kunci dalam membangun sistem otomasi adalah “controller”. Sistem ini disematkan pada pengontrol cerdas yang memungkinkan untuk mengelola kinerja sehingga dapat mengubah energi. Supaya lebih jelas, ada baiknya Anda mengetahui istilah terkait otomasi gedung berikut ini!
- Building Management System (BMS) dan Building System (BCS) yaitu istilah umum untuk sistem yang mengontrol fasilitas bangunan.
- Building Automation System (BAS) adalah bagian dari sistem manajemen dan kontrol di atas dan menjadi bagian yang lebih besar dari BMS atau BCS.
- Sistem Manajemen Energi (EMS) dan Sistem Kontrol Manajemen Energi (EMCS) adalah sistem yang secara khusus menangani konsumsi energi, pengukuran, dan sebagainya.
- Direct Digital Control (DDC) adalah inovasi yang dibawa oleh mikroprosesor kecil dan terjangkau di tahun 80-an.
- Application Programming Interface (API) yakni istilah umum dalam pemrograman komputer yang menjelaskan kode dua atau lebih perangkat lunak saat berkomunikasi satu sama lain.
Merancang sistem otomasi bangunan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, building automation system adalah sistem terprogram dari jaringan perangkat elektronik yang memantau fasilitas suatu bangunan.
Fungsinya adalah mengoptimalkan start-up dan kinerja peralatan HVAC dan sistem alarm, meningkatkan kenyamanan gedung, meminimalkan penggunaan energi, menyediakan kontrol bangunan di luar lokasi, mengkoordinasikan, mengatur, dan mengoptimalkan kontrol subsistem di gedung.
Merancang building automation system melibatkan serangkaian langkah strategis untuk menciptakan ekosistem yang efisien, pintar, dan responsif.
Pertama, evaluasi kebutuhan dan tujuan utama gedung menjadi landasan rancangan, dengan mempertimbangkan aspek efisiensi energi, kenyamanan penghuni, dan keamanan. Dalam tahap ini, audit dan pemetaan sistem yang sudah ada membantu mengidentifikasi infrastruktur yang dapat diotomatisasi dan diintegrasikan.
Setelah kebutuhan dan sistem yang ada teridentifikasi, pemilihan perangkat keras dan sensor menjadi langkah berikutnya. Sensor suhu, aktuator HVAC, dan perangkat kontrol pencahayaan dipilih sesuai dengan kompatibilitas dan kebutuhan fungsional BAS. Pemilihan protokol komunikasi, seperti BACnet atau Modbus, menjadi elemen kritis dalam memastikan komunikasi yang efektif antar perangkat.
Langkah berikutnya adalah desain jaringan dan arsitektur sistem, di mana struktur jaringan yang mendukung komunikasi terkoordinasi diimplementasikan. Proses integrasi sistem yang menyeluruh memastikan bahwa semua komponen dapat beroperasi bersama, menciptakan ekosistem otomatis yang terpadu.
Selanjutnya, pemrograman controller dan pengaturan perangkat lunak dilakukan sesuai dengan logika kontrol yang telah ditentukan sebelumnya.
Setelah semua elemen terpasang, uji coba menyeluruh dilakukan untuk memastikan bahwa sistem berjalan sesuai rencana. Debugging dan identifikasi masalah potensial menjadi langkah krusial dalam memastikan kestabilan operasional.
Dilanjutkan dengan pelatihan kepada pengguna dan staf maintenance, sehingga merancang sistem otomasi bangunan juga memerlukan pemahaman pengguna terhadap antarmuka pengguna dan langkah-langkah pemeliharaan rutin.
Terakhir, pemantauan kinerja dan peningkatan berkelanjutan menjadi tahap penting dalam siklus hidup BAS. Melalui pemeliharaan preventif, pemantauan kondisi gedung secara terus-menerus, dan peningkatan berbasis teknologi terkini, sistem otomasi bangunan dapat terus memberikan manfaat maksimal sesuai perkembangan dan kebutuhan gedung.
Dengan demikian, merancang sistem otomasi bangunan bukan hanya tentang menciptakan solusi otomatis, tetapi juga menjaga adaptabilitas dan kinerja optimal dalam jangka panjang.
Efisiensi distribusi listrik pada bangunan yang harus diketahui!
Efisiensi distribusi listrik dalam bangunan sangat penting untuk memastikan penggunaan energi yang optimal dan meminimalkan kerugian daya. Beberapa faktor kunci yang harus diketahui dan diperhatikan untuk meningkatkan efisiensi distribusi listrik di dalam bangunan termasuk:
1. Cek kapasitas daya listrik
Hal pertama yang perlu Anda lakukan untuk efisiensi listrik adalah mengecek kapasitas daya listrik di rumah. Pastikan menggunakan daya listrik sesuai kebutuhan.
2. Pilih peralatan elektronik dengan bijak
Selanjutnya, pilih peralatan elektronik dengan bijak dan sesuai kebutuhan. Usahakan juga memilih jenis peralatan elektronik yang hemat energi agar penggunaan listrik tidak terlalu besar.
3. Gunakan lampu LED
Memilih lampu LED juga bisa menjadi salah satu cara untuk menghemat listrik di rumah karena menggunakan teknologi semikonduktor sehingga jauh lebih hemat.
4. Aplikasikan gaya hidup hemat energi
Caranya dengan memaksimalkan pencahayaan alami, memilih peralatan elektronik hemat energi, dan mematikan peralatan elektronik jika tidak digunakan.
Setelah mendalami pengetahuan mengenai building automation system, saatnya membawa bisnis Anda ke level berikutnya dengan layanan industrial robotics dari PT. Mitrainti Sejahtera Eletrindo (MISEL).
Jangan biarkan pesaing Anda mengungguli Anda dalam penerapan teknologi ini. Hubungi kami sekarang juga untuk konsultasi mengenai kebutuhan sistem otomatisasi dan robotik bisnis Anda. Bersama PT. MISEL, masa depan industri Anda akan lebih cerah dan efisien!