Seiring berjalannya waktu, cara setting inverter OMRON semakin dibutuhkan karena akan digunakan untuk mengontrol motor AC. Bagi yang belum paham, inverter merupakan suatu sirkuit elektronika mengubah arus DC menjadi AC.
Arus DC merupakan searah, sedangkan arus AC adalah bolak-balik atau bisa disebut dua arah. Inverter jenis OMRON memiliki sistem yang bekerja dengan menggabungkan rangkaian transistor dengan pembangkit gelombang.
Bisa berbentuk trafo penarik tegangan yang berguna sebagai mengatur nilai frekuensi pada arus output sesuai keinginan. Dalam menerapkannya, metode ini sering disebut dengan istilah Pulse With Modulation (PWM).
Harus diperhatikan bahwa jenis inverter OMRON memiliki banyak kelebihan sehingga dapat digunakan secara mudah. Inverter merk OMRON punya keunggulan yang bikin pengguna semakin untung dan awet digunakan jangka waktu lama. Untuk mengetahui lebih lanjut, Anda dapat membaca artikel berjudul Apa Itu PLC Omron? Berikut Fitur dan Fungsinya.
Set up manual pada OMRON harus dilakukan dengan benar supaya mampu bekerja dengan maksimal. Dikarenakan kebanyakan orang belum tahu, kami akan membahasnya secara lengkap pada penjelasan ini.
Cara Setting Inverter OMRON dengan Merubah Nilai Frekuensi
Mengatur inverter dengan benar sangat penting untuk memastikan kinerja motor berjalan optimal, terutama dalam mengatur frekuensi dan tegangan. Pada artikel ini, kami akan menjelaskan cara setting inverter OMRON dengan fokus pada pengaturan frekuensi untuk motor AC 3 phase. Pastikan mengikuti setiap langkah secara detail agar proses konfigurasi berjalan lancar.
1. Menentukan Tujuan Setting Inverter
Langkah pertama dalam melakukan setting manual pada inverter OMRON adalah memahami tujuan dari pengaturan tersebut. Umumnya, pengaturan dilakukan untuk menyesuaikan frekuensi inverter guna mengatur kecepatan motor. Pada inverter OMRON, pengaturan frekuensi output memiliki rentang antara 0.10Hz hingga 400.000Hz, dengan 0.10Hz sebagai frekuensi terendah dan 400.000Hz sebagai frekuensi tertinggi.
2. Memahami Spesifikasi Motor
Sebelum mengatur frekuensi, pastikan Anda mengetahui spesifikasi motor yang akan digunakan. Informasi ini biasanya tercantum di motor, seperti output tegangan dan putaran per menit (RPM). Sebagai contoh, jika spesifikasi motor menunjukkan 380V-400VAC/50-60Hz/2400RPM, maka ini berarti motor akan mencapai putaran maksimal pada 2400 RPM dengan frekuensi penuh.
Perlu diingat, jangan memaksakan motor untuk berputar melebihi batasan yang tertulis dalam spesifikasi, karena hal ini dapat menyebabkan kerusakan atau crack pada motor.
3. Memasukkan Tegangan Sumber dan Mengatur Frekuensi
Setelah mengetahui spesifikasi motor, langkah selanjutnya adalah memasukkan sumber tegangan 3 phase dari PLN ke motor. Pada inverter OMRON, Anda dapat menggunakan inverter untuk menyesuaikan frekuensi agar sesuai dengan kebutuhan motor.
- Mulai dari frekuensi terendah (0.10Hz) dan perlahan tingkatkan hingga motor mencapai frekuensi optimal sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.
- Pastikan RPM motor tidak melebihi batas yang ditetapkan oleh pabrik, sesuai dengan spesifikasi frekuensi yang Anda lihat sebelumnya.
Beberapa jenis motor dapat bekerja pada frekuensi yang lebih tinggi dari nominalnya, namun tetap perlu hati-hati agar tidak terjadi overheating atau kerusakan komponen. Gunakan pengaturan ini dengan bijak untuk menjaga performa dan umur motor.
4. Menyelesaikan Setting dan Uji Kinerja
Setelah memasukkan tegangan dan melakukan pengaturan frekuensi, uji kinerja motor untuk memastikan semua berjalan sesuai harapan. Periksa apakah motor beroperasi dengan lancar, dan frekuensi yang diatur telah menghasilkan putaran yang diinginkan.
Tips Memilih Inverter OMRON yang Sesuai
Adapun cara pemilihan sebuah inverter yang sesuai pada merk OMRON dengan spesifikasi sesuai motor. Kami sarankan melihat voltage dengan besaran 400 VAC saat dihubungkan delta dan 690 VAC dihubungkan start.
Setelah itu, pilihlah dengan power 15 kW dan current sebesar 29A agar tidak mengalami masalah. Tips berikutnya dalam inverter harus mampu memiliki 1430 RPM u/Min, dengan frekuensi hingga 50hz.
Dari pemilihan tersebut, tentu spesifikasi yang dibutuhkan adalah 15.000W dikali dengan 1,2. Hasilnya adalah 18.000W atau 18 kW, dapat digunakan secara maksimal untuk melakukan set up dengan cepat dan mudah.
Bisa kami jelaskan keterangan dari 1,2 merupakan toleransi kerja inverter OMRON ketika beban maksimum diperoleh. Lalu frekuensi maksimum hingga 50/60 Hz, dan inverter nilai kW-nya adalah 18 kW.
Sesuaikan dengan voltage input 3 phase 380 hingga 400 VAC, dikarenakan inverter OMRON dapat beroperasi menggunakan 1 phase. Dengan cara ini, Anda dapat melakukan setting parameter serta frekuensi tanpa kesulitan. Pahami cara di atas agar bisa mendapatkan kelancaran dalam menjalani set up alat pengubah arus DC menjadi AC. Setelah paham cara setting inverter OMRON, Anda bisa menggunakan sesuai kebutuhan masing-masing.
Apakah Anda sedang mencari Inverter Omron?
Setelah Anda mengenal lebih dalam cara setting Inverter Omron, kini tiba saatnya untuk mengambil langkah nyata. PT MiSEL merupakan distributor resmi Omron di Surabaya, kami menyediakan berbagai macam produk Omron yang otentik dengan kualitas terbaik. Segera hubungi kami untuk mempelajari lebih lanjut tentang solusi otomatisasi dengan produk Omron.
ADDRESS
Ruko Pengampon Square Blok D-31
Jl. Semut Baru, Kel. Bongkaran, Kec. Pabean Cantian Surabaya – Jawa Timur
PHONE
WhatsApp: +628170006907
T. (031) 355 1715
F. (031) 355 3995
EMAIL: [email protected]
YOUTUBE: Youtube Misel