Istilah AGV yang merupakan singkatan dari Automatic Guided Vehicle umumnya digunakan untuk mengidentifikasi kendaraan yang mampu bergerak dan melakukan pekerjaan khusus secara mandiri tanpa bantuan operator. Berbagai jenis AVG digunakan di hampir setiap industri pembuatan barang jadi untuk memindahkan berbagai macam produk (biasanya menggunakan palet). Fungsi yang dilakukan oleh AGV mirip dengan truk angkat yang digerakkan oleh manusia.
Selama beberapa dekade terakhir, pergeseran ke sistem otomasi tanpa operator telah terlihat di sebagian besar industri manufaktur di mana mereka melengkapi jalur pemrosesan dan pengemasan dengan sistem otomasi yang mengurangi peran (dan jumlah) operator hanya dengan mengawasi dan mengendalikan. Tren ini juga menyebar ke logistik internal. Bagian upstream dan hillir dari proses produksi kini ditangani secara otomatis oleh sistem yang mengelola produk jadi, palet, dan bahan baku, yang berjalan di bawah kendali perangkat lunak yang mampu terus memantau parameter operasi dan menentukan tugas dan peran masing-masing unit. .
Perusahaan dari berbagai sektor industri produk jadi semakin dituntut untuk menerapkan sistem ini. Salah satu tuntutan penerapan sistem ini adalah faktor keselamatan dimana lift-truck yang dikendalikan oleh operator menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Pekerjaan yang dilakukan oleh truk angkat tradisional rentan terhadap kelelahan, stres, karena posisi atau lingkungan kerja yang tidak nyaman. Terkadang manuver truk angkat yang tidak terkontrol menyebabkan kerusakan pada produk jadi.
Faktor pendorong lainnya adalah kebutuhan untuk mengurangi biaya produksi melalui pengurangan jumlah personel di awal dan akhir lini produksi.
Namun bukan itu saja, dengan mengotomatiskan sistem logistik internal yang secara tradisional dipantau oleh manusia, memungkinkan pelacakan penuh terhadap posisi, jumlah dan kondisi material (ketertelusuran) sehingga potensi kerugian dapat dihilangkan. Sistem ini telah terbukti mampu meningkatkan daya saing banyak perusahaan.
Melihat kebutuhan AGV, perusahaan kami membuat prototipe AGV untuk perusahaan Spunbond di Krian, Jawa Timur. AGV terdiri dari 4 sensor magnet yang berfungsi sebagai pengarah jalur yang harus dilalui oleh AGV, 4 motor sebagai penggerak, dan 1 PLC yang berfungsi sebagai pengendali gerak AGV. AGV digunakan untuk membawa gulungan Spunbond ke mesin Sliter. Ada 6 stasiun yang menjadi pemberhentian AGV. AGV akan berhenti di stasiun yang ditentukan oleh operator.
Berikut kami berikan contoh bagaimana AGV (Automated Guided Vehicle) dari PT Mitrainti Sejahtera Eletrindo mengubah cara kerja perusahaan Anda dengan efisiensi luar biasa. Dari pergerakan barang yang presisi hingga peningkatan produktivitas, video ini akan tunjukkan solusi cerdas untuk operasi harian Anda. Tonton video berikut dibawah untuk melihat bagaimana AGV dapat membantu bisnis Anda!
Untuk mengetahui bagaimana kami bisa membantu anda dalam kebutuhan AGV (Automated Guided Vehicle) untuk perusahaan anda, jangan ragu untuk menghubungi kami.