Bisakah sistem SCADA bekerja tanpa PLC menjadi pertanyaan yang sering dilontarkan dalam bidang ini. Istilah SCADA dan PLC mungkin terdengar asing di telinga kita, kecuali jika Anda yang sudah bekerja di bidang kontrol industri.
Meski kita sudah familiar dengan kedua istilah tersebut, tapi banyak di antara kita yang belum bisa membedakan keduanya. Padahal, penting bagi kita untuk memahami masing-masing istilah agar bisa mengaplikasikan teknologi dengan tepat. Percayakan produk PLC terbaik Anda dengan Omron. PLC Omron memiliki aneka series yang pastinya sesuai dengan kebutuhan Anda.
Mengenal Sistem Kerja dari SCADA
Sebelum mengetahui apakah sistem kerja SCADA bisa bekerja tanpa PLC, maka penting bagi kita untuk mengenal lebih dalam tentang sistem kerja SCADA. SCADA memiliki berbagai komponen yang berfungsi sebagai pendukung kinerjanya.
Salah satu komponen dalam SCADA yang memiliki fungsi penting adalah sensor dan relay kontrol yang nantinya akan dihubungkan dengan aktuator. SCADA menjadi pengontrol dari sistem ini agar bisa berfungsi dengan baik.
Sistem ini juga mengenal RTU yang berfungsi sebagai unit komputer mini untuk mengumpulkan data dari sensor di lapangan secara langsung. Setelah itu, RTU akan mengirimkan sinyal perintah pada peralatan industri yang ada di lapangan.
Selain RTU, Anda juga perlu mengenal bagian yang lebih besar bernama MTU sebagai master atau pusat dari semua sistem SCADA. Fungsi lain dari MTU adalah menyediakan fasilitas untuk HMI yang bisa diatur sedemikian rupa sesuai kebutuhan.
Setiap pengguna dapat melakukan pengaturan sistem secara otomatis berdasarkan data yang didapatkan oleh sensor. Jaringan komunikasi juga menjadi salah satu komponen penting dalam sistem SCADA agar dapat berfungsi dengan baik.
Anda mungkin masih bertanya bisakah sistem SCADA bekerja tanpa PLC jadi penting untuk menyimak sistem SCADA dengan lengkap. Termasuk untuk mengenal jaringan komunikasi yang berguna sebagai media perantara dalam sistem SCADA ini.
Bagian yang dihubungkan jaringan komunikasi ini adalah MTU dengan berbagai RTU yang tersebar di lapangan. Komponen yang satu ini memudahkan komunikasi antara bagian komponen agar berjalan dengan lancar tanpa adanya masalah.
Fungsi PLC dalam Sistem SCADA
PLC atau Programmable Logic Controller menjadi salah satu teknologi yang sering digunakan dalam bidang kontraktor atau pekerjaan di lapangan. Teknologi ini memiliki beberapa fungsi yang beraneka macam sehingga bisa disesuaikan.
Fungsi pertama dari PLC adalah membantu mengontrol setiap langkah sekuensial sesuai urutan yang tepat. Fungsi ini secara tidak langsung dapat mengurangi risiko terjadinya kesalahan dalam bekerja di bidang kontraktor atau di lapangan.
Anda bisa menjawab pertanyaan bisakah sistem SCADA bekerja tanpa PLC jika mengetahui apa saja fungsi PLC dalam sistem ini. Penggunaan PLC bertujuan agar monitoring di sebuah sistem sesuai dengan fungsi dan keperluan dari proses itu.
Kondisi inilah yang membuat PLC sering digunakan untuk mengoreksi dan mengambil tindakan sesuai program yang telah tersedia. Fungsi khusus dari PLC adalah melakukan pemberian masukan terhadap Computerized Numerical Control.
Dengan fungsi yang dimiliki PLC tersebut, nantinya akan membuat CNC bisa melakukan proses moulding, proses finishing hingga pembentukan benda kerja. Pada akhirnya, keberadaan teknologi tersebut mampu membantu pekerjaan industri.
PLC memang terkesan memiliki fungsi yang penting dalam sistem SCADA, namun ada baiknya jika kita mengetahui perbedaan kedua istilah tersebut. Apabila kita mengetahui fungsinya dengan tepat, pekerjaan industri bisa lebih maksimal.
Kedua teknologi ini tidak bisa diaplikasikan secara sembarangan di bidang industri atau lapangan karena bisa mempengaruhi kelancaran proses industri. Oleh karena itu, ada baiknya jika kita mengetahui jawaban bisakah sistem SCADA bekerja tanpa PLC.
Bisakah Sistem SCADA Bekerja Tanpa PLC?
Pertanyaan ini memang sering muncul saat kita bekerja di bidang industri atau lapangan. Kedua teknologi ini pada dasarnya memiliki fungsi yang saling berkaitan satu sama lain sehingga bisa memaksimalkan proses dalam industri.
Jika dilihat dari fokusnya, kita akan menemukan perbedaan dari SCADA dan PLC. PLC lebih sering digunakan pada pekerjaan yang membutuhkan logic operation. Berbeda dengan SCADA yang fokus pada integrasi dan menyampaikan informasi antar sistem.
Umumnya, PLC bekerja secara digital dan digunakan untuk mengatur relay dengan scanning time yang cepat, bahkan mencapai 1 milisecond. Sedangkan, SCADA biasanya difungsikan untuk melakukan akuisisi data terpusat dan monitor.
Dalam proses kerja di bidang industri, PLC biasa digunakan secara langsung di lapangan dan ketika membutuhkan tindakan sesuai program. Sementara sistem manajemen sebagai monitoring atau pengawasan dilakukan oleh SCADA.
Dari perbedaan tersebut, sebenarnya kita sudah bisa menilai bahwa sistem SCADA dapat berfungsi lebih efektif dan maksimal ketika menggunakan PLC. Kedua teknologi ini memiliki fungsi yang penting dalam sebuah industri.
Jika Anda ingin mengganti teknologi PLC dalam sistem SCADA, maka penting untuk mencari pengganti dengan fungsi dan efektivitas yang sama atau bahkan lebih. Dengan begitu, pergantian teknologi tidak akan mengganggu proses dalam industri.
Meski fungsi keduanya menjadi lebih maksimal saat bersama, tapi sebenarnya masih ada teknologi lain yang bisa digunakan sebagai pengganti PLC. Jadi, bisakah sistem SCADA bekerja tanpa PLC, mungkin bisa jika ada teknologi alternatif lainnya.
PT MiSEL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industrial automation. Kami melayani jasa pemograman PLC beserta pemasangan SCADA. Percayakan kebutuhan PLC dan SCADA anda bersama dengan kami.