PLC

Learn more about PLC

Encoder

Ketahui Cara Kerja Encoder, Fungsi hingga Jenisnya di sini

Posted on 2024-06-05 by Misel Editor

Encoder adalah salah satu perangkat kunci dalam dunia otomasi dan teknologi digital. Namun, bagi sebagian orang, mungkin masih belum jelas apa sebenarnya yang dimaksud dengan perangkat ini, bagaimana cara kerjanya, serta fungsi dan jenisnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi segala hal tentang perangkat ini, mulai dari pengertian dasarnya, prinsip kerja yang mendasar, hingga berbagai macam yang tersedia.Apa itu encoder?Encoder adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk mengubah gerakan atau posisi fisik menjadi sinyal digital yang dapat dibaca oleh sistem komputer atau kontrol. Dalam konteks kontrol dan otomasi, perangkat ini biasanya digunakan untuk mengukur posisi, kecepatan, atau perubahan posisi suatu objek, seperti poros atau bagian mesin lainnya. Perangkat ini dapat bekerja dengan berbagai prinsip, termasuk optik, magnetik, atau mekanik, tergantung pada jenisnya. Dengan memberikan umpan balik tentang posisi atau gerakan suatu objek, perangkat ini memungkinkan sistem untuk mengontrol dan mengatur pergerakan atau posisi tersebut dengan presisi yang tinggi.Mekanisme cara kerja perangkat dalam membaca gerakanUntuk cara kerja encoder antara satu macam dengan lainnya tentunya berbeda. Berikut prinsip kerja yang perlu Anda ketahui:1. Melalui 3 komponenUntuk mendukung sistem kerjanya membutuhkan 3 komponen yaitu disk penghubung motor dengan benda yang akan diukur, LED sebagai sumber cahaya serta sensor optik seperti photodetector karena akan ada proses menutup dan membuka sensor cahaya menjadi kode digital. Untuk mengetahui lebih dalam seputar sensor, Anda dapat membaca artikel berjudul Sensor: Penjelasan, Cara Kerja, Jenis, dan Penerapannya.2. Integrated Circuit (IC) akan meringkas kode binerKode yang keluar akan diringkas oleh integrated circuit (IC) karena fungsinya meminimalkan jumlah saluran data serta meringkasnya menjadi kode biner. Di mana cara kerjanya yaitu dari seluruh input yang terpasang hanya akan ada 1 kaki masukan dengan logic 1 dalam satu waktu.3. Membuat kode pada setiap jalurCara kerja perangkat selanjutnya adalah membuat kode pada setiap jalur masukan dengan menggunakan kode bilangan biner serta konfigurasi 2n input dan n output. Kemudian mengubah informasi input dari 2n input menjadi kode binary sejumlah n yang ekuivalen dengan nilai input.Fungsi perangkat dalam dunia otomasi dan kontrolFungsi encoder dalam sistem otomasi dan kontrol adalah untuk memberikan umpan balik yang akurat tentang posisi, perubahan posisi, atau kecepatan suatu objek kepada sistem kontrol. Dengan mengonversi gerakan fisik menjadi sinyal digital, perangkat ini memungkinkan sistem untuk memantau dan mengatur pergerakan objek dengan presisi yang tinggi. Umpan balik yang diberikan oleh perangkat memungkinkan sistem untuk mengukur dan menjaga posisi yang diinginkan, mengatur kecepatan, serta mendeteksi perubahan posisi secara real-time. Sebagai contoh, dalam mesin CNC (Computer Numerical Control), perangkat ini digunakan untuk mengukur posisi poros mesin dan memastikan bahwa pergerakan benda kerja berlangsung sesuai dengan program yang ditetapkan. Dalam robot industri, perangkat ini juga dapat membantu robot untuk mengontrol pergerakan dan posisi tangan robot dengan akurasi yang tinggi.Baca juga: Mengenal Lebih Dalam: Limit Switch dan Prinsip KerjanyaJenis encoder dan contoh penerapannyaSecara umum rotary encoder terbagi 2 macam yaitu absolute dan incremental. Absolute memiliki kode unik untuk menentukan posisi poros dalam satu kali putaran.Sedangkan incremental adalah sebuah komponen untuk menunjukan perubahan posisi. Namun cara kerja perangkat ini ini tidak bisa melacak posisi absolut sehingga harus diubah ke titik referensi dengan sifat tetap.Berdasarkan jumlah input serta output komponen ini memiliki banyak macam, adapun beberapa yang paling populer adalah 4 to 2, 8 to 3 atau octal to binary 10 to 4 atau decimal to BCD serta priority encoder. Berikut penjelasan lengkapnya:1. 4 to 24 to 2 memiliki 4 input yaitu Y0, hingga Y3 dan 2 input A0 dan A1. Setiap input masing-masing memiliki nilai logic 1 serta menghasilkan kedua output tertentu.2. 8 to 38 to 3 artinya memiliki 8 input (Y0, Y1, Y2, Y3 hingga Y7) serta 3 output (A0, A1, A2). Setiap input menghasilkan 1 digit octal serta 3 output menghasilkan kode biner yang sama dengan nilai input.3. 10 to 4Decimal to BCD atau 10 to 4 memiliki 10 input dan 4 output. Setiap input yang dihasilkan mewakili bilangan desimal tertentu dan 4 output mewakili kode biner untuk bilangan desimal (BCD) yang sesuai dengan nilai input.4. Priority encoderJenis ini merupakan sebuah rangkaian yang memiliki fungsi prioritas, terdiri dari 4 input Y0, hingga Y3 dan 2 output yaitu A0 dan A1. Urutan yang menjadi prioritas tertinggi adalah Y3 dan Y0 merupakan urutan terendah.Seperti yang telah dijelaskan di atas, perangkat ini merupakan salah satu komponen untuk mengubah gerakan atau posisi menjadi sinyal listrik agar bisa dibaca oleh beberapa perangkat sistem gerak seperti PLC. Selain posisi dan gerak, cara kerja perangkat ini mampu menentukan jumlah, kecepatan dan arah.Apakah Anda sedang mencari encoder?Setelah Anda mengenal lebih dalam tentang cara kerja hingga jenis encoder, kini tiba saatnya untuk mengambil langkah nyata. Dapatkan encoder berkualitas premium dari PT. Mitrainti Sejahtera Eletrindo (MISEL), solusi terpercaya untuk kebutuhan industri Anda. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan operasional dengan produk unggulan kami.ADDRESSRuko Pengampon Square Blok D-31Jl. Semut Baru, Kel. Bongkaran, Kec. Pabean Cantian Surabaya – Jawa TimurPHONEWhatsApp: +628170006907T. (031) 355 1715F. (031) 355 3995EMAIL: [email protected]: Youtube Misel

Integrasi PLC

Bagaimana Cara Kerja PLC Bersama dengan VFC?

Posted on 2022-12-27 by Misel Editor

Bagaimana cara kerja PLC bersama dengan VFC mungkin masih menjadi teka-teki bagi beberapa orang. Seperti yang kita tahu bahwa PLC atau Programmable Logic Controller ini kerap digunakan untuk merubah sistem kontrol dengan basis relay dan tidak fleksibel. Anda bisa mendapatkan PLC dari berbagai merek ternama, diantaranya PLC Delta, PLC Omron, dan masih banyak lagi.Ternyata bukan cuma itu, sebab PLC ini juga sering dijadikan perangkat pengendali pada mesin sesuai instruksi logikanya. Hal ini tentu saja berkaitan dengan VFC atau Variabel Flow Control. Biasanya hal ini ditemukan dengan mudah pada industri mesin dan peralatannya.Nah, bagi kamu yang belum merasa paham akan kami berikan ulasannya untuk memahami berbagai macam kaitan yang ada di dalam Programmable Logic Controller dan VFC.Bagaimana Cara Kerja PLC Bersama Dengan VFC dari Fungsi PLCSebelum mengetahui cara kerja PLC bersama dengan VFC ada baiknya jika anda memahami tentang PLC lebih dulu. Programmable Logic Controller ini sebenarnya sebuah peralatan yang kerap ditemukan di beberapa industri.Tugasnya memang bisa mengontrol juga mengoperasikan mesin. Jadi komponen satu ini tentu sangat penting untuk berjalannya industri pada bagian mesin untuk menghasilkan sesuatu.Bagaimana cara kerja PLC bersama dengan VFC ini terbilang sederhana, jadi pertama akan menerima sinyal masukan kemudian disimpan pada bagian memori. Setelah itu, akan ada instruksi logika untuk bisa menjalankan fungsi semestinya. Sinyal masukan akan diterima dan diproses sehingga menghasilkan keadaan keluaran untuk menyesuaikan dengan keinginan.Sebenarnya kepanjangan dari PLC ini juga memiliki konsep. Dimulai dari Programmable dimana akan menyimpan memori program. Tentu saja bisa diubah sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya. Selanjutnya, Logic dimana memiliki kemampuan untuk proses input secara aritmatik dan logic. Jadi, akan membagi, menambah, kali, negasi, dan lain sebagainya. Dan terakhir ada controller dimana akan mengatur proses untuk menghasilkan output tertentu.Jadi, adanya PLC ini sangat penting dan memiliki keunikan tersendiri pada bidang industri. Dengan penggunaan PLC ini akan menjadi fleksibel, harga lebih terjangkau, bisa melakukan program, update, dan perbaikan dengan mudah, aman, adanya record memudahkan pengguna, dan juga menggunakan sistem wireless. Benar-benar canggih untuk mempermudah proses kerja dibidang industri.Pahami Lebih Dulu VFC Pada Cara Kerja PLC Bersama dengan VFCLantas bagaimana cara kerja PLC bersama dengan VFC? Sebelum itu, anda juga harus paham tentang VFC. Variabel Flow Control untuk pengaturan volume oli mengalir masuk dan keluar sirkuit dengan tingkatan rendah. Pengontrolan aliran di sirkuit hidrolik dengan menggunakan beberapa cara.Mungkin beberapa orang yang sudah sering terhubung dengan mesin pasti paham bahwa mengontrol aliran dengan memasang orifice. Ketika orifice sudah terpasang maka akan menyebabkan timbulnya tahanan dan menjadi lebih besar dari tahanan normal aliran pompa.Untuk menuju sirkuit bisa juga melalui relief valve dimana ada empat tipe dasar pengaturan aliran. Seperti non-compensated flow control, flow divider, pressure compensated flow control, dan temperature compensated flow control. Mungkin anda juga belum paham bahwa valve adalah kombinasi orifice juga dump valve bergerak bersama-sama. Operasi pengaturan tekanan bisa dilakukan seperti bypass pressure compensated flow control valve. Ada tempat masing-masing untuk aliran pada kondisi yang sesuai dan kurang dari kemampuan aliran yang bisa mengalir pada valve. Kemudian satu lagi aliran mulai untuk melampaui kemampuan aliran valve.Perbedaan yang kerap terjadi pada tekanan akan mengakibatkan aliran sepanjang orifice akan menjadi besar dan menekan spring dan kelebihan oli otomatis dibuang pada tangki. Bagaimana, sudah mulai paham masing-masing kerja dari Programmable Logic Controller dan VFC? Lantas bagaimana cara kerja PLC?Begini Cara Kerja PLC Bersama dengan VFCNah, mungkin semakin banyak yang penasaran dari bagaimana cara kerja PLC bersama dengan VFC sebenarnya ada kaitannya. Dimana melihat fungsi dari PLC sendiri akan menjadi pemberi masukan ke CNC atau Computerized Numerical Control agar bisa diproses lebih lanjut.Jadi PLC akan menggantikan sistem pengkabelan dimana merupakan sistem lama. Hal ini berkaitan untuk pengaturan dan pengaturan volume oli tetapi sudah melalui sistem canggih seperti PLC.Cara kerjanya Programmable Logic Controller juga sangat sederhana sehingga orang awam juga memahaminya. Dimulai dari sistem antarmuka input or output yang akan dihubungkan dengan field devices dimana nanti juga bisa terkoneksi pada mesin atau komponen lain seperti VFC. Secara umum, field devices ini seperti komponen analog, motor starter, solenoid, dan masih banyak lagi lainnya. Jadi selama operasi tersebut maka akan ada tiga proses yang bisa disebut dengan scanning.Apa saja ketiga proses tersebut? Jadi dimulai dari membaca dan menerima data dari field devices pada antarmuka input. Selanjutnya, ada mengeksekusi juga menjalankan program yang sudah tersimpan pada memori berdasarkan data yang telah diterima.Terakhir, ada proses menulis dan memperbaiki keadaan dari field devices untuk antarmuka output. Nantinya input or output akan membentuk sistem antar muka sehingga dapat terhubung pada controller.Tujuannya tentu bisa mengkondisikan sinyal-sinyal berbeda yang masuk selanjutnya. Bagaimana, dari sini tentu anda sudah sangat paham tentang bagaimana cara kerja PLC bersama dengan VFC. Semoga bermanfaat.Jika anda membutuhkan bantuan mengenai PLC, salah satu jasa yang kami sediakan adalah PLC programming dan kami merupakan distributor utama PLC Omron.

Sinyal PLC

Apa Arti Penskalaan Pada PLC

Posted on 2022-12-27 by Misel Editor

Setiap mesin tentunya memiliki skala, namun belum banyak orang tahu tentang arti penskalaan pada PLC (programmable Logic Controller). Penskalaan ini nanti akan mempermudah berbagai proses, mulai dari proses antar mesin maupun menampilkan hasil untuk diperiksa teknisi. PLC sendiri mulai ramai dibicarakan, tidak hanya untuk kepentingan industri saja tetapi mulai merambah ke berbagai sektor lainnya yang memerlukan otomasi proses. Namun penggunaannya sendiri sudah ada sejak beberapa dekade lalu. PLC biasanya diproduksi oleh merek penyedia otomasi industri, seperti PLC Omron, PLC Delta, dan masih banyak lagi.Proses produksi otomatis kian menjadi kebutuhan, karena prosesnya lebih simpel, terkontrol, serta lebih akurat. Pada berbagai jenis industri, seperti otomotif maupun bahan makanan memerlukan perhitungan secara presisi, sehingga menghasilkan produk berkualitas tinggi. Untuk menjaga kualitas produknya, tentu harus ada perangkat yang mengontrol seluruh prosesnya. Tentu tidak mungkin apabila menggunakan tenaga manusia, karena dalam produksi skala banyak akan sangat tidak efektif dan efisien. Karenanya diperlukan sebuah mesin kontroler untuk memastikan bahwa seluruh prosesnya sudah melewati segala prosedur dan alur produksi. Selain itu bisa juga memeriksa bagaimana kondisi produknya setelah melewati rangkaian proses produksi tersebut. Sejarah Perkembangan PLC di Industri OtomatisSebelum mengenal lebih jauh tentang arti penskalaan pada PLC, cobalah mengenal lebih jauh tentang sejarah PLC-nya terlebih dahulu. Melalui pemahaman tentang perkembangan penggunaannya, akan lebih mudah memahami bagaimana skalanya bekerja dan berfungsi. Pada mulanya seluruh pekerjaan manusia dilakukan secara manual, artinya manusia mengerjakan dan memproduksi berbagai kebutuhannya. Mulai dari memanfaatkan keterampilan tangan atau menggunakan berbagai teknologi sederhana. Sistem ini cepat sekali mengalami perubahan setelah ditemukannya berbagai mesin yang bisa memproduksi secara cepat. Munculnya mesin ini salah satunya juga didorong oleh permintaan masyarakat yang banyak. Tidak berselang lama, mesin – mesin tersebut mulai dikembangkan agar bisa berproses secara sekuensial atau berurutan. Contohnya adalah proses pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku, kemudian dikembangkan menjadi bahan siap pakai. Pada mulanya untuk memastikan setiap tahapannya berjalan berurutan dibentuklah sistem kontrol berbasis kabel (relay wired-control system). Sistem tersebut memang bisa menjaga dan mengawasi prosesnya secara akurat. Namun memiliki satu kelemahan besar, konfigurasinya cenderung stagnan. Artinya setelah disetel dengan ukuran kontrol tertentu, akan sangat sulit menggantinya. Diperlukan pengaturan ulang oleh teknisi ahli dan membuat sistem kontrol yang baru lagi. Kondisi tersebut memunculkan inovasi untuk membuat sebuah mesin kontrol lebih sederhana dan lebih mudah dioperasikan. Richard Morley adalah salah satu nama yang muncul dalam mengembangkan mesin kontrol berbasis program ini. Melalui inovasi ini, beragam tahapan bisa lebih terkendali, bahkan konfigurasi ulangnya juga tidak sulit. Hal terpenting adalah mudah dioperasikan oleh orang yang tidak begitu memahami bahasa pemrograman. Salah satunya adalah adanya peranan skala. Terdapat arti penskalaan pada PLC yang penting dan berperan besar agar membantu teknisi mengoperasikan dan melihat status operasinya. Sistem ini semakin dikembangkan agar bisa mengelola berbagai proses rumit lainnya. Mengenal Arti Penskalaan Pada PLC dan Jenis – JenisnyaSecara umum skala artinya adalah perbandingan sebuah ukuran, contoh paling sederhana dan mudah dikenali adalah peta. Jarak puluhan hingga ratusan kilometer bisa diringkas hanya beberapa centimeter saja. Pada mesin, ini juga berlaku, namun yang diukur sedikit rumit. Mesin memiliki keterbatasan dalam menangkap dan menampilkan data, oleh karenanya penskalaan akan menggantungkan informasi dari berbagai variabel, seperti voltase atau arusnya. Nantinya akan dikonversi menjadi bentuk yang lebih mudah dibaca oleh teknisi. Sehingga arti penskalaan pada PLC adalah sebuah proses perubahan bahasa mesin menjadi bahasa yang lebih mudah untuk dimengerti oleh teknisi. Ini nanti akan ditampilkan dalam sebuah interface yang lebih menarik. Selain itu, penskalaan memiliki beberapa jenis. 1. Skala LinierPenskalaan jenis ini paling umum digunakan, tetapi hanya bisa dilakukan apabila memiliki sistem sensor linear. Ukuran minimal dan maksimal pada outputnya merepresentasikan nilai yang liner dan spesifik pada rentang sensornya. Ciri paling mudah adalah dengan menggambarkan grafiknya, apabila grafiknya cenderung menunjukkan garis lurus (linear), maka sistem skala ini bisa digunakan. Namun harus memasang perangkat yang cukup banyak. 2. Skala TerpetaPenggunaan ini juga umum, digunakan ketika nilai tidak representatif dengan rentang sensornya, biasanya ditandai dengan kenaikan dan penurunan tidak linear. Cara penggunaan skalanya adalah dengan memberikan listing atau peta ukuran yang spesifik. Sistem atau mesin akan memakai informasi peta tersebut dalam menampilkan datanya. Sehingga semakin detail dan banyak datanya, maka semakin akurat hasil yang ditampilkan pada user interfacenya. Contohnya untuk mengukur volume air pada bidang non datar. 3. Skala FormulaSkala formula sangat jarang digunakan karena sistemnya sedikit rumit dan diperlukan pada konteks – konteks tertentu saja. Namun metode ini sangat presisi, biasanya digunakan untuk menggabungkan output pada sebuah proses produksi. Mesin industri otomatis memang sudah minim kontrol dari tenaga manusia, tetapi masih harus tetap bisa diperiksa oleh teknisi, salah satunya adalah dengan penskalaan. Karenanya memahami arti penskalaan pada PLC dan jenisnya akan membantu memantau prosesnya.Percayakan pemrograman PLC bisnis Anda pada PT MiSEL. PT MiSEL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industrial automation. Kami melayani jasa pemograman PLC beserta pemasangan SCADA. Segera hubungi kami untuk mendapatkan PLC dan SCADA terbaik.

Kontrol suara

Bagaimana Kita Bisa Mengontrol PLC Melalui Suara?

Posted on 2022-12-27 by Misel Editor

Otomasi memang menjadi salah satu hal yang cukup masif dikembangkan, namun bisakah mengontrol PLC melalui suara sebagai sumber pengatur sistem otomasinya? Mengingat saat ini sudah banyak sekali teknologi mesin yang mengandalkan suara untuk menjalankan perintahnya. Tentunya sudah tidak asing dengan “OK Google”, kita berbicara google akan memberikan berbagai informasi atau perintah seputar omongannya. Apabila meminta untuk mencari informasi tempat wisata, browser akan otomatis memberikan rekomendasinya. Sistem sensor suara ini juga sudah berkembang hingga ke berbagai aspek perangkat rumah tangga atau bahkan industri. Contohlah untuk menyalakan, mematikan, atau mengoperasikan sebuah perlengkapan tertentu, tinggal mengucap kodenya saja. Keunggulan menggunakan sistem sensor ini adalah kecepatan dalam pengoperasiannya. Operator atau teknisi tidak harus menyentuh mesin atau membuka perangkat untuk melakukan rangkaian proses. Selain itu bisa juga dikendalikan dari jarak jauh. Sudah banyak teknologi memanfaatkan sistem tersebut dan akan semakin dikembangkan kedepannya. Harapannya adalah beragam aktivitas manusia menjadi lebih mudah, baik untuk kenyamanan pribadi ataupun kebutuhan di bidang industri. Bagaimana Sistem Sensor Suara BekerjaApakah pernah bertanya tanya bagaimana sebuah sensor bekerja? Paling sederhana bagaimana google bisa mengenali perintah kemudian menerjemahkannya menjadi sebuah instruksi untuk melakukan suatu hal tertentu, seperti searching. Pada dasarnya suaranya manusia merupakan sebuah gelombang elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh beragam mesin. Sebutannya adalah modular suara, berfungsi menangkap gelombang suaranya kemudian memberikan output tertentu. Pada perkembangan lebih lanjut sistem ini dikembangkan menjadi beragam fungsi. Terlebih di era digital ini memungkinkan mengubah gelombang suaranya menjadi informasi digital. Perhatikan fitur speech to text pada berbagai perangkat. Perubahan gelombang tersebut memungkinkan mengubah voice menjadi rangkaian input bagi beragam proses rumit berikutnya. Contohnya pada fitur “OK Google”, suaranya tidak hanya diubah menjadi teks, tetapi menjadi keyword untuk dicari pada mesin pencari. Melihat adanya potensi proses berurutan ini, tentunya bisa dikembangkan ke beragam aplikasi. Salah satu aplikasinya adalah smarthome. Salah satunya adalah dengan menepuk tangan saja bisa memberikan sinyal pada sistem penerangan, apakah menghidupkan atau mematikan. Perkembangan ini tentu bisa menjadi pertanyaan tentang apakah bisa mengontrol PLC melalui suara. Mengingat saat ini sistem sensornya sudah sangat kompleks dan aplikatif pada berbagai jenis perangkat. Tentunya tidak menutup kemungkinan bahwa bisa diaplikasikan ke PLC. Bagaimana PLC Bekerja untuk Berbagai Proses OtomatisSaat ini beragam jenis proses otomatis semakin digemari, selain lebih presisi, canggih, dan terkontrol, juga mudah untuk dioperasikan. Hal ini dikarenakan sudah menggunakan PLC sebagai alat kontrol berbagai mesin – mesin terkaitnya, terutama di bidang industri. Anda bisa mendapatkan PLC dengan berbagai merek seperti PLC Omron, PLC Delta, dan masih banyak lagi.Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang mengontrol PLC melalui suara, terlebih dahulu mempelajari bagaimana PLCnya bekerja. Alur kerjanya akan memudahkan mengetahui posisi suaranya dalam sebuah proses yang otomatis tersebut. Secara umum kontroler ini bekerja dan beroperasi berdasarkan program yang telah disusun sebelumnya. Beragam proses atau kegiatan dapat dilakukan dengan syarat sudah terprogram sebelumnya. Apabila belum terprogram bisa mengeditnya melalui berbagai cara. Cara kerjanya sendiri adalah mengulangi tiga siklus utama, yaitu membaca input, mengeksekusi program, dan menuliskan output. Siklus ini dilakukan berulang – ulang dalam hitungan milisekon oleh sebuah prosesor canggih. Memahami proses dan siklus pada PLCnya ternyata memungkinkan untuk mengontrol PLC melalui suara, yaitu sensor suaranya akan digunakan sebagai input. Secara teoritis memang bisa, tetapi apakah secara praktek dapat dilakukan?Cara Mengontrol PLC Melalui SuaraMemang secara teoritis bisa menggunakan voice sensor untuk mengontrol PLCnya, tetapi secara praktis belum ada perangkat PLC yang mengadopsi sensor suara sebagai alat kontrolnya. Mengingat penggunaannya ada di sektor industri, tepatnya bagian produksi. Menggunakan sensor berupa suara bisa kurang efektif bahkan mengganggu rangkaian prosesnya. Namun apabila menggunakan PLCnya untuk kepentingan pribadi, contohnya di smarthome, penggunaan sistem suaranya bisa menjadi lebih efektif. 1. Menyiapkan MesinnyaKarena secara build-in, belum ada sensornya, maka harus memasang rangkaian sensornya secara terpisah. ini menjadi langkah awal untuk membuat sistem kontrolnya. Yaitu menyiapkan seluruh perangkat kerasnya dan perkabelannya. 2. Menyiapkan Perangkat LunaknyaLangkah berikutnya adalah menyiapkan berbagai perangkat digitalnya, yaitu menyiapkan perlengkapan menangkap suaranya. Kemudian mengubah suaranya menjadi informasi biner agar bisa diproses oleh PLCnya. Setelah mesinnya bisa membaca input, belum bisa diproses apabila tidak memiliki instruksi pada programnya. Karenanya langkah ketiga adalah menambahkan beragam instruksi pada programnya. Ini harus memanggil orang ahli untuk membuatkan rangkaian instruksinya. 3. Menguji Sistemnya Langkah terakhir adalah melakukan pengecekan apakah sistemnya sudah bisa bekerja seperti yang diharapkan. Gunakan simulator terlebih dahulu, sehingga apabila ada kekurangan, tidak akan membahayakan seluruh sistemnya. Ujilah selama beberapa kali, untuk menentukan apakah ada konsistensi dalam menjalankan programnya. Terlebih apabila terdapat lebih dari satu jenis perintah input dari suaranya. Pastikan semuanya beres dulu baru memasangnya. Salah satu yang dicari oleh masyarakat modern adalah kecepatan dalam menjalankan berbagai aktivitas. Salah satunya adalah mengontrol PLC dengan suara, selain lebih cepat, juga bisa dioperasikan dari jarak jauh.Banyak industri manufaktur mengadopsi Industrial robotics untuk meningkatkan efisiensi dalam proses produksi. PT MiSEL menyediakan berbagai macam produk PLC seperti PLC Omron dan Delta PLC untuk segala kebutuhan anda baik dalam industri manufaktur, pergudangan, dan lainnya.

Penggunaan PLC dalam Sistem Otomasi Industri

Posted on 2022-06-22 by Misel Editor

Penggunaan PLC dalam sistem otomasi industri sudah diterapkan pada beberapa bidang, mulai dari industri otomotif, karet, pulp dan paper. Teknologi PLC ini bisa dibilang merupakan perkembangan teknologi dalam operasional produksi.PLC sering disebut sebagai otak dari sistem otomatisasi karena bertugas untuk mengatur berbagai aktivitas produksi, packaging dan aktivitas industri lainnya. Programmable Logic Controller ini bisa diprogram sesuai kebutuhan proses industri. Omron menjadi salah satu produsen PLC berkualitas, PLC Omron merupakan salah satu produk unggulannya. Untuk mengetahui lebih dalam tentang PLC, Anda dapat membaca artikel berjudul Apa itu PLC dan Bagaimana Cara Kerja PLC?Industri OtomotifBidang industri pertama yang sering menggunakan PLC adalah industri otomotif, mulai dari monitoring mesin produksi hingga internal combustion engine monitoring. Penggunaannya otomotif akan kita ulas berikut iniOtomasi dalam industri otomotif (1).jpg 44.17 KBPLC digunakan pada monitoring mesin produksi untuk memaksimalkan tugasnya. Sistem ini bertugas untuk memonitor semua penempatan komponen, perhitungan waktu siklus peralatan, pendeteksian komponen yang cacat.Selain itu, PLC juga bertugas untuk mengontrol tingkat presisi dan penggerakan komponen untuk keperluan produksi sehingga data statistik yang tersedia nantinya bisa memudahkan analisa, bahkan proses produksi dapat dikontrol dengan baik.PLC juga berfungsi dalam pengujian produksi komponen karena proses analisa dalam jalur perakitan produksi menjadi lebih mudah. Penggunaan PLC dapat mengurangi risiko kesalahan yang biasa dilakukan manusia sehingga pengukuran lebih akurat.Bukan hanya itu saja, penggunaannya dalam otomotif juga bermanfaat untuk quality checking. Spesifikasi ukuran detail yang presisi menjadi takaran bagi sistem untuk mengontrol dan memastikan komponen agar lebih sesuai.Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memastikan komponen produksi antara lain shape testing, dimension testing, compatibility testing, material testing dan lain sebagainya dengan penggunaan jenis sensor yang beragam sesuai kebutuhan.Di bidang otomotif, PLC juga digunakan sebagai internal combustion engine monitoring untuk memperoleh data dari sensor. Ada beberapa hal yang menjadi target pengukuran, seperti timing, suhu oli, suhu gas buang, RPM, torsi, dan lainnya.Informasi atau data yang direkam melalui sensor ini memiliki peran yang sangat penting dalam proses analisa. Hal ini dikarenakan dapat mempengaruhi daya tenaga, bahan bakar dan pengukuran lain untuk menghasilkan kendaraan berkualitas.Industri Pulp dan PaperPenggunaan PLC dalam sistem otomasi industri pulp dan paper juga patut untuk kita pelajari. Misalnya saja digunakan dalam pulp batch blending, persiapan batch untuk pembuatan kertas, hingga paper mill digester.Proses operasional blending bahan pembuatan kertas biasanya menggunakan sistem PLC, mulai dari proses pengukuran bahan hingga penempatan hasil jadi. Penggunaan PLC memungkinkan petugas untuk mengontrol setiap proses dan bahan.Selain itu, PLC juga memudahkan petugas dalam memperhitungkan bahan dan jumlah produksi yang diproses. Selanjutnya, PLC juga digunakan dalam persiapan batch untuk membuat kertas, termasuk dalam hal mengontrol proses yang berjalan.Setiap tangki batch membutuhkan resep sesuai kebutuhan dan harus diatur melalui entry operator. Tugas ini nantinya akan dilakukan oleh sistem PLC karena sistem ini bisa mengontrol logic agar penambahan bahan kimia sesuai pengukuran level tangki.Bukan hanya mengontrol proses pembuatan kertas, PLC juga bisa dimanfaatkan untuk memberikan laporan penggunaan teknologi hingga seluruh proses produksi. Data ini nantinya akan digunakan operator atau manajemen untuk analisa.Dalam industri pembuatan pulp dan kertas, PLC juga berguna untuk mengendalikan proses pembuatan pulp atau bubur kertas. Kepadatan dan digester volume nantinya akan digunakan dalam sistem perhitungan dan kontrol jumlah chip.Sistem akan memperhitungkan metode yang dibutuhkan sesuai dengan ketersediaan bahan sehingga bisa digunakan dalam urutan proses. Peran temperature sensor sangat penting dalam proses ini dan hal ini dilakukan oleh sistem PLC.Industri KaretIndustri karet menjadi salah satu bidang yang memanfaatkan PLC dalam proses produksinya. Karet merupakan bahan utama dari pembuatan ban sehingga dalam hal ini kita akan membahas industri pembuatan ban untuk kendaraan.Industri ini dimulai dari memproses karet mentah dan kemudian mengolahnya sedemikian rupa hingga terbentuk ban kendaraan siap pakai. Sistem PLC ini memiliki peran penting dalam proses produksi ban karet dengan mengontrol urutan proses.Penggunaan PLC dalam sistem otomasi industri karet ini bermanfaat untuk mengontrol dan memantau berbagai kegiatan produksi ban, mulai dari cetak pola tapak, pembentukan ukuran, pengetesan durabilitas, penulisan timbul, dan lainnya.Setiap proses membutuhkan jenis sensor yang sesuai kebutuhan agar hasilnya juga sesuai harapan. Misalnya saja, penggunaan pressure sensor yang digunakan dalam pengetesan daya tahan ban melalui mesin hidrolik bertekanan tinggi.Penggunaan PLC secara substansial berfungsi dalam mengurangi usaha yang diperlukan dalam proses produksi. Selain itu, sistem PLC juga dapat mengurangi risiko terjadinya kesalahan atau kekeliruan dalam produksi.Masih banyak fungsi dan kegunaan PLC dalam berbagai industri selain ketiga bidang industri di atas. Penggunaan sistem ini membuat proses produksi semakin terukur, terpantau dan semakin terorganisir.Rekomendasi Jasa Pemasangan PLCPT MiSEL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industrial automation di Indonesia. Kami melayani jasa pemrograman dan pemasangan PLC untuk segala kebutuhan anda.ADDRESSRuko Pengampon Square Blok D-31Jl. Semut Baru, Kel. Bongkaran, Kec. Pabean Cantian Surabaya – Jawa TimurPHONEWhatsApp: +628170006907T.(031) 355 1715F.(031) 355 3995Email: [email protected]: Youtube Misel