Blog

Archives

Apa Perbedaan Timer On Delay dan Off Delay?

Posted on 2024-06-07 by Misel Editor

Timer On Delay adalah relay waktu yang berfungsi untuk menunda aktivasi output setelah coil relay mendapatkan tegangan secara terus-menerus. sedangkan Timer Off Delay menunda deaktivasi output setelah sinyal input dimatikan. Perbedaan utama keduanya terletak pada waktu respons output: Timer On Delay mengaktifkan kontak setelah waktu tunda yang ditentukan, sedangkan Timer Off Delay mempertahankan aktivasi kontak sebelum akhirnya mati setelah jeda waktu tertentu.Dalam sistem otomasi dan kontrol industri, pemilihan antara Timer On Delay dan Off Delay sangat bergantung pada kebutuhan aplikasi. Jika diperlukan penundaan sebelum perangkat menyala, Timer On Delay adalah pilihan yang tepat. Sebaliknya, jika yang dibutuhkan adalah penundaan sebelum perangkat mati, maka Timer Off Delay lebih sesuai. Memahami perbedaan ini akan membantu memastikan efisiensi dan keamanan dalam pengoperasian sistem otomatisasi.Waktu Response OutputPerbedaan utama antara On Delay dan Off Delay terletak pada waktu response output. Pada Timer On Delay mengaktifkan output setelah waktu tunda yang ditentukan setelah sinyal input diterima. Output tetap aktif sampai sinyal input dimatikan atau timer di reset berbeda dengan On Delay, Off Delay menunda deaktivasi output setelah sinyal input dimatikan. Output tetap aktif selama waktu tunda, kemudian mati secara otomatis.Infografis Perbedaan Timer On Delay dan Timer Off Delay.jpg 192.24 KBKetepatan WaktuKedua jenis timer umumnya memiliki akurasi waktu yang tinggi, dengan toleransi kesalahan minimal. Namun, untuk aplikasi yang membutuhkan presisi tinggi, Off Delay timer mungkin lebih unggul karena waktu tunda dihitung setelah sinyal input dimatikan, meminimalkan variasi yang disebabkan oleh fluktuasi sinyal input. KeandalanBaik On Delay dan Off Delay timer umumnya dirancang untuk keandalan tinggi dan dapat beroperasi dalam kondisi yang keras. Namun, Off Delay timer mungkin sedikit lebih tahan terhadap gangguan sinyal input karena output tidak langsung bereaksi terhadap perubahan sinyal input.Kemudahan Pengaturan dan PemrogramanBaik On Delay maupun Off Delay umumnya mudah diatur dan diprogram. Pengaturan waktu tunda biasanya dilakukan menggunakan tombol tekan atau knop putar, dan beberapa model memiliki layar digital untuk pengaturan yang lebih presisi.Fleksibilitas PenggunaanKedua jenis timer memiliki fleksibilitas penggunaan yang tinggi dan dapat diintegrasikan dengan berbagai sistem kontrol dan otomasi. On Delay sering digunakan untuk menunda aktivasi motor, lampu, dan solenoid, sedangkan Off Delay ideal untuk menunda deaktivasi pompa, katup, dan relai.Integrasi dengan Sistem LainBaik On Delay dan Off Delay timer dapat diintegrasikan dengan mudah ke dalam berbagai sistem kontrol dan otomasi. Konektivitas umum termasuk terminal sekrup, relay, dan komunikasi digital.Dampak Terhadap Keselamatan OperasionalBaik On Delay dan Off Delay dapat meningkatkan keselamatan operasional dengan mencegah aktivasi atau deaktivasi perangkat secara tiba-tiba. Hal ini penting untuk mencegah kecelakaan dan kerusakan peralatan.Kesesuaian dengan Kebutuhan Aplikasi SpesifikPemilihan antara On Delay dan Off Delay tergantung pada kebutuhan aplikasi spesifik. Jika Anda membutuhkan timer untuk menunda aktivasi perangkat, pilihlah On Delay. Jika Anda membutuhkan timer untuk menunda deaktivasi perangkat, pilihlah Off Delay.Pertimbangan Biaya dan KetersediaanHarga timer On Delay dan Off Delay bervariasi tergantung pada merek, fitur, dan kompleksitasnya. Ketersediaan kedua jenis timer ini umumnya baik di toko elektronik dan online. Dukungan Teknis dan PemeliharaanPastikan memilih timer dari produsen yang menyediakan dukungan teknis dan layanan pemeliharaan yang memadai untuk memastikan kelancaran operasi dan kemudahan dalam penyelesaian masalah.KesimpulanBaik On Delay dan Off Delay merupakan alat penting dalam dunia kontrol dan otomasi. Dengan memahami perbedaan dan karakteristiknya, Anda dapat memilih timer yang tepat untuk memenuhi kebutuhan aplikasi spesifik Anda. Untuk mengetahui berbagai jenis timer yang umum digunakan, Anda dapat membaca artikel berjudul Mengenal Berbagai Jenis Timer yang Sering Digunakan dalam PLC untuk Performa Optimal.Rekomendasi Distributor Timer TerbaikSudah paham perbedaan antara Timer On Delay dan Off Delay? Saatnya melangkah lebih jauh dengan mendapatkan produk timer berkualitas dari distributor terpercaya. Kunjungi PT. Mitrainti Sejahtera Eletrindo sekarang juga untuk menemukan berbagai pilihan timer yang tepat sesuai kebutuhan Anda!ADDRESSRuko Pengampon Square Blok D-31Jl. Semut Baru, Kel. Bongkaran, Kec. Pabean Cantian Surabaya – Jawa TimurPHONEWhatsApp:+628170006907T.(031) 355 1715F.(031) 355 3995EMAIL: [email protected]: Youtube Misel

Jenis PLC

Jenis-jenis PLC dan Fungsinya

Posted on 2024-06-05 by Misel Editor

PERHATIAN: PT MiSEL adalah perusahaan yang bergerak di bidang automation termasuk PLC Programming and integration. Salah satunya adalah melalui PLC Delta. Saran yang kami masukkan di sini adalah rekomendasi kami tetapi pengerjaan dan lainnya tetap harus dilakukan dan dikonsultasikan dengan profesional. Pastikan anda tetap menghubungi perusahaan yang profesional jika ingin mengimplementasikan kebutuhan automation anda.Programmable Logic Controller (PLC) hadir dalam berbagai jenis yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan otomasi yang berbeda. Setiap jenis PLC memiliki karakteristik dan fungsi khusus yang menentukan penggunaannya di dunia industri. Berikut adalah jenis-jenis PLC yang umum digunakan dan fungsi masing-masing:Berdasarkan Bentuk Fisik1. PLC CompactPLC compact adalah tipe yang memiliki modul input/output (I/O) terintegrasi dalam satu unit. Karena semua komponen sudah terpasang dari pabrik, jenis ini cocok untuk aplikasi sederhana dengan kebutuhan I/O terbatas. Fungsinya umum digunakan dalam sistem otomasi skala kecil seperti mesin tunggal atau proses sederhana.2. PLC ModularPLC modular terdiri dari beberapa modul terpisah yang bisa disesuaikan sesuai kebutuhan. Modul-modul ini mencakup CPU, power supply, I/O, dan lainnya. Jenis ini fleksibel dan digunakan untuk sistem industri berskala besar karena kemampuannya menangani banyak I/O serta fungsi logika yang kompleks. Fungsinya dapat mencakup pengendalian proses yang luas seperti pada lini produksi terintegrasi.Salah satu jenis PLC di pabrik.jpg 34.12 KBBerdasarkan Ukuran1. PLC Kecil (Pico PLC)Jenis ini memiliki kurang dari 15 I/O dan biasanya hanya terdiri dari dua modul. Pico PLC sering dipakai dalam aplikasi sederhana seperti kontrol lampu, alarm, atau sistem HVAC kecil. Fungsinya terbatas, tapi cukup untuk proses otomatisasi dasar. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak PLC Mana yang Paling Umum Digunakan?2. PLC Sedang (Micro PLC)Micro PLC memiliki jumlah I/O antara 15 hingga 128 dan mendukung komunikasi antar perangkat. Digunakan dalam pabrik berskala menengah, fungsinya mencakup kendali motor, monitoring suhu, dan sistem distribusi energi.3. PLC MiniDengan I/O antara 128 hingga 512, PLC Mini sudah mampu menangani tugas kompleks. Biasanya digunakan di industri dengan sistem otomasi lanjutan. Fungsinya termasuk kontrol robotik, pengisian otomatis, dan proses multi-tahap.Penggunaan PLC.jpg 321.79 KBBerdasarkan Jenis Output1. RelayPLC dengan output relay cocok untuk sistem yang tidak membutuhkan switching cepat. Fungsinya ideal untuk mengontrol motor, valve, atau sistem sederhana lainnya.2. TransistorTransistor digunakan jika dibutuhkan switching cepat. Tidak memiliki komponen mekanik, sehingga lebih tahan lama dan cocok untuk sistem digital seperti konveyor cepat.3. TriacJenis ini digunakan untuk mengontrol beban AC seperti lampu dan pemanas. Fungsinya sangat spesifik pada sistem berbasis arus bolak-balik.4. AnalogAnalog output digunakan untuk mengontrol perangkat yang membutuhkan variasi sinyal, seperti kecepatan motor atau level cairan. Fungsi utamanya adalah memberikan kontrol yang lebih presisi dalam aplikasi proses.Memahami jenis-jenis PLC beserta fungsinya membantu Anda memilih sistem otomasi yang tepat. Tiap jenis PLC—baik berdasarkan ukuran, keluaran, maupun merek—memiliki keunggulan tersendiri. Pemilihan harus disesuaikan dengan kebutuhan industri, skala operasional, dan kompleksitas sistem. Dengan mengenal karakteristik masing-masing jenis, Anda bisa merancang sistem kontrol yang lebih efisien, aman, dan fleksibel dalam jangka panjang. Rekomendasi Penyedia PLC TerpercayaPilih partner yang paham betul soal PLC dan aplikasinya di dunia industri. PT Mitrainti Sejahtera Eletrindo (MiSEL) hadir sebagai solusi terbaik untuk kebutuhan PLC Anda. Kami siap bantu menyediakan dan mengintegrasikan PLC sesuai jenis dan fungsi yang Anda perlukan. Tingkatkan performa sistem industri Anda bersama MiSEL. ADDRESSRuko Pengampon Square Blok D-31Jl. Semut Baru, Kel. Bongkaran, Kec. Pabean Cantian Surabaya – Jawa TimurPHONEWhatsApp: +628170006907T.(031) 355 1715F.(031) 355 3995Email: [email protected]: Youtube Misel

Encoder

Ketahui Cara Kerja Encoder, Fungsi hingga Jenisnya di sini

Posted on 2024-06-05 by Misel Editor

Encoder adalah salah satu perangkat kunci dalam dunia otomasi dan teknologi digital. Namun, bagi sebagian orang, mungkin masih belum jelas apa sebenarnya yang dimaksud dengan perangkat ini, bagaimana cara kerjanya, serta fungsi dan jenisnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi segala hal tentang perangkat ini, mulai dari pengertian dasarnya, prinsip kerja yang mendasar, hingga berbagai macam yang tersedia.Apa itu encoder?Encoder adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk mengubah gerakan atau posisi fisik menjadi sinyal digital yang dapat dibaca oleh sistem komputer atau kontrol. Dalam konteks kontrol dan otomasi, perangkat ini biasanya digunakan untuk mengukur posisi, kecepatan, atau perubahan posisi suatu objek, seperti poros atau bagian mesin lainnya. Perangkat ini dapat bekerja dengan berbagai prinsip, termasuk optik, magnetik, atau mekanik, tergantung pada jenisnya. Dengan memberikan umpan balik tentang posisi atau gerakan suatu objek, perangkat ini memungkinkan sistem untuk mengontrol dan mengatur pergerakan atau posisi tersebut dengan presisi yang tinggi.Mekanisme cara kerja perangkat dalam membaca gerakanUntuk cara kerja encoder antara satu macam dengan lainnya tentunya berbeda. Berikut prinsip kerja yang perlu Anda ketahui:1. Melalui 3 komponenUntuk mendukung sistem kerjanya membutuhkan 3 komponen yaitu disk penghubung motor dengan benda yang akan diukur, LED sebagai sumber cahaya serta sensor optik seperti photodetector karena akan ada proses menutup dan membuka sensor cahaya menjadi kode digital. Untuk mengetahui lebih dalam seputar sensor, Anda dapat membaca artikel berjudul Sensor: Penjelasan, Cara Kerja, Jenis, dan Penerapannya.2. Integrated Circuit (IC) akan meringkas kode binerKode yang keluar akan diringkas oleh integrated circuit (IC) karena fungsinya meminimalkan jumlah saluran data serta meringkasnya menjadi kode biner. Di mana cara kerjanya yaitu dari seluruh input yang terpasang hanya akan ada 1 kaki masukan dengan logic 1 dalam satu waktu.3. Membuat kode pada setiap jalurCara kerja perangkat selanjutnya adalah membuat kode pada setiap jalur masukan dengan menggunakan kode bilangan biner serta konfigurasi 2n input dan n output. Kemudian mengubah informasi input dari 2n input menjadi kode binary sejumlah n yang ekuivalen dengan nilai input.Fungsi perangkat dalam dunia otomasi dan kontrolFungsi encoder dalam sistem otomasi dan kontrol adalah untuk memberikan umpan balik yang akurat tentang posisi, perubahan posisi, atau kecepatan suatu objek kepada sistem kontrol. Dengan mengonversi gerakan fisik menjadi sinyal digital, perangkat ini memungkinkan sistem untuk memantau dan mengatur pergerakan objek dengan presisi yang tinggi. Umpan balik yang diberikan oleh perangkat memungkinkan sistem untuk mengukur dan menjaga posisi yang diinginkan, mengatur kecepatan, serta mendeteksi perubahan posisi secara real-time. Sebagai contoh, dalam mesin CNC (Computer Numerical Control), perangkat ini digunakan untuk mengukur posisi poros mesin dan memastikan bahwa pergerakan benda kerja berlangsung sesuai dengan program yang ditetapkan. Dalam robot industri, perangkat ini juga dapat membantu robot untuk mengontrol pergerakan dan posisi tangan robot dengan akurasi yang tinggi.Baca juga: Mengenal Lebih Dalam: Limit Switch dan Prinsip KerjanyaJenis encoder dan contoh penerapannyaSecara umum rotary encoder terbagi 2 macam yaitu absolute dan incremental. Absolute memiliki kode unik untuk menentukan posisi poros dalam satu kali putaran.Sedangkan incremental adalah sebuah komponen untuk menunjukan perubahan posisi. Namun cara kerja perangkat ini ini tidak bisa melacak posisi absolut sehingga harus diubah ke titik referensi dengan sifat tetap.Berdasarkan jumlah input serta output komponen ini memiliki banyak macam, adapun beberapa yang paling populer adalah 4 to 2, 8 to 3 atau octal to binary 10 to 4 atau decimal to BCD serta priority encoder. Berikut penjelasan lengkapnya:1. 4 to 24 to 2 memiliki 4 input yaitu Y0, hingga Y3 dan 2 input A0 dan A1. Setiap input masing-masing memiliki nilai logic 1 serta menghasilkan kedua output tertentu.2. 8 to 38 to 3 artinya memiliki 8 input (Y0, Y1, Y2, Y3 hingga Y7) serta 3 output (A0, A1, A2). Setiap input menghasilkan 1 digit octal serta 3 output menghasilkan kode biner yang sama dengan nilai input.3. 10 to 4Decimal to BCD atau 10 to 4 memiliki 10 input dan 4 output. Setiap input yang dihasilkan mewakili bilangan desimal tertentu dan 4 output mewakili kode biner untuk bilangan desimal (BCD) yang sesuai dengan nilai input.4. Priority encoderJenis ini merupakan sebuah rangkaian yang memiliki fungsi prioritas, terdiri dari 4 input Y0, hingga Y3 dan 2 output yaitu A0 dan A1. Urutan yang menjadi prioritas tertinggi adalah Y3 dan Y0 merupakan urutan terendah.Seperti yang telah dijelaskan di atas, perangkat ini merupakan salah satu komponen untuk mengubah gerakan atau posisi menjadi sinyal listrik agar bisa dibaca oleh beberapa perangkat sistem gerak seperti PLC. Selain posisi dan gerak, cara kerja perangkat ini mampu menentukan jumlah, kecepatan dan arah.Apakah Anda sedang mencari encoder?Setelah Anda mengenal lebih dalam tentang cara kerja hingga jenis encoder, kini tiba saatnya untuk mengambil langkah nyata. Dapatkan encoder berkualitas premium dari PT. Mitrainti Sejahtera Eletrindo (MISEL), solusi terpercaya untuk kebutuhan industri Anda. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan operasional dengan produk unggulan kami.ADDRESSRuko Pengampon Square Blok D-31Jl. Semut Baru, Kel. Bongkaran, Kec. Pabean Cantian Surabaya – Jawa TimurPHONEWhatsApp: +628170006907T. (031) 355 1715F. (031) 355 3995EMAIL: [email protected]: Youtube Misel

Omron relay

Cara Kerja Relay OMRON Beserta Spesifikasi dan Fungsinya

Posted on 2024-06-05 by Misel Editor

Mengetahui cara kerja relay OMRON beserta spesifikasi dan fungsinya, sangat penting bagi Anda sebelum memutuskan untuk menggunakannya. Secara umum, alat tersebut digunakan untuk membagi daya listrik agar penggunaannya bisa seimbang.Seperti pada mobil misalnya, sistem relay yang bekerja dengan baik mampu menstabilkan konsumsi daya pada beberapa komponen berbasis elektronik di dalamnya seperti AC, lampu, klakson, radio, alarm, hingga starter otomatis.Mengenal Cara Kerja Relay OMRON Secara TeknikalRelai terdiri dari komponen elektromagnet yang menerima sinyal listrik hingga mengubahnya menjadi tenaga mekanis, kemudian sakelar membuka maupun menutup rangkaian listrik secara otomatis. Simak penjelasan selengkapnya di bawah berikut ini.Cara Bekerja Relay dalam kondisi terbuka (normally open)Secara default, Normally Open atau NO merupakan cara kerja relay dalam kondisi saklar terbuka dan masih mengalirkan listrik atau aktif. Ketika aliran listrik mati, sirkuit terbuka lagi untuk menghentikan arusnya.Cara kerja Relai dalam kondisi tertutup (normally close)Sedangkan untuk Normally Close atau NC, relay bekerja pada rangkaian tertutup hingga dan baru aktif kembali ketika dibutuhkan. Proses ini lebih praktis karena pengguna bisa menyesuaikan pemakaiannya ketika diperlukan saja.Prinsip kerja Relai Omron berdasarkan karakteristik masing-masingPrinsip kerja relay juga terbagi berdasarkan karakteristiknya masing-masing, yakni instanenous dan definite timeInstanenous relay dapat dioperasikan hanya kurang dari 0,1 detik dan tidak ada penundaan waktu.Sedangan definite time relay adalah proses yang beroperasi setelah jangka waktu tertentu melebihi nilai kecukupan. Oleh karena itu, proses ini memiliki rentang pengaturan arus dan waktu sehingga lebih fleksibel.Spesifikasi OMRON relaySpesifikasi relay OMRON yaitu : Penyalur voltase listrik AC dan DC, Papan sirkuit, koil, dan Beberapa diode.Beberapa dari komponen tersebut kemudian menghantarkan arus listrik dengan kekuatan dan kapasitas masing-masing. Komponen yang ada di dalamnya, menjadi penyeimbang agar aliran elektris bisa dikonsumsi dan mencegah kemungkinan penurunan daya.Gambar Rangkaian Relay - Sumber ilustrasi dari OmronMengenal Tipe Relay OMRON dan Fungsinya Masing-masingAda beberapa tipe dari merek OMRON di atas yang terdiri dari berbagi bentuk dan fungsinya. Masing-masing memiliki kelebihan dengan beberapa komponen di dalamnya untuk menyeimbangkan arus listrik ketika akan digunakan.General purposeGeneral purpose atau tipe umum merupakan salah satu jenis relay yang cukup banyak digunakan. OMRON sendiri menyebut relay general purpose sebagai Mechanical Relay. Karena general purpose yang berarti umum, fungsi relay ini juga beragam, yakni sebagai panel kontrol, multi-kutub menyediakan kapasitas tinggi, dan relay khusus penggerak motor.Seperti kontrol panel misalnya, perangkat tersebut difungsikan sebagai pengalih beban langsung, yang akan disesuaikan untuk berbagai aplikasi. Proses kerjanya juga tergantung pada metode kontrol atau kondisi lingkungan di dalam panel.Tipe TerminalDibandingkan dengan jenis lainnya, tipe terminal berkontribusi untuk menghemat ruang kontrol panel dan ideal untuk proses output.Ada juga tipe Terminal I/O dengan kemampuan menyederhanakan sambungan PLC dan pengontrol lainnya, sehingga membantu mengurangi pemasangan kabel. Selain itu, alat ini juga tersedia untuk proses input maupun output.Solid state relayTipe solid state-relay bisa dibilang merupakan salah satu produk buatan OMRON yang sangat fleksibel. Dengan menggunakan bahan semikonduktor berkualitas tinggi, alat ini diciptakan untuk menangani berbagai macam aplikasi sesuai kebutuhan.Beberapa di antaranya adalah sebagai pengontrol alat pemanas, menjalankan arus mekanis pada motor tiga fase, serta difungsikan menjadi soket untuk proses switching frekuensi tinggi, pertukaran sinyal, dan aplikasi berbasis I/O.Besarnya arus listrik pada sebuah perangkat berbasis elektronik terkadang bisa rusak seketika karena tidak seimbang. Oleh sebab itu, penting untuk memahami cara kerja relay OMRON agar bisa menggunakan dengan baik.Apabila mengalami error membutuhkan troubleshooting penyelesaian masalah pertama kali ialah mengecek relay terlebih dahulu. Cara mengecek relay Omron bisa menggunakan multimeter.Baca juga : Cara Pasang Relay yang benar pada MobilSebagai distributor Omron di Surabaya, PT MiSEL menyediakan konsultasi pemecahan masalah dan berbagai macam produk Omron. Segera hubungi kami untuk mempelajari lebih lanjut tentang solusi otomatisasi dengan produk Omron. 

Apa itu Servo Motor? Kenali Komponen dan Fungsi Servo Motor

Posted on 2024-06-05 by Misel Editor

Saat melihat sebuah proses produksi entah itu makanan, produk elektronik, barang, serta produk kecantikan, tentu saja tidak asing lagi dilihat ketika banyak mesin berukuran besar. Beberapa mesin ini digunakan untuk keperluan berbeda. Misalnya saja terdapat mesin yang digunakan untuk memindahkan produk dari satu tempat ke tempat lain. Nah, salah satu bagian dari mesin besar tersebut adalah servo motor. Simak definisi dan cara kerja motor servo di artikel berikut ini.Servo motor atau motor servo adalah perangkat elektromekanis yang dirancang menggunakan sistem kontrol jenis loop tertutup (servo) sebagai penggerak dalam sebuah rangkaian yang menghasilkan torsi dan kecepatan yang berdasarkan arus listrik dan tegangan yang ada. Sederhananya motor servo ini perangkat listrik mandiri yang dapat mendorong, memutar objek dengan presisi tinggi. Jika ingin memutar suatu objek pada beberapa sudut atau jarak tertentu, maka bisa menggunakan motor servo.Servo motor merupakan perangkat yang terdiri atas komponen motor dan juga sensor. Gabungan kedua perangkat ini memungkinkan pengguna untuk mengatur beberapa komponen proses industri seperti mengatur kecepatan laju mesin, kemiringan, sudut, dan lain sebagainya. Terlebih semua ini dapat dilakukan secara presisi sehingga pengguna tidak perlu khawatir akan adanya kesalahan atau error. Untuk mengetahui lebih dalam seputar definisinya Anda dapat membaca artikel berjudul Pengertian dan Prinsip Kerja Motor ServoSelain penjelasan umum yang telah disebutkan, informasi mengenai servo motor seperti halnya komponen atau fitur hingga fungsinya bisa kamu dapatkan pada artikel ini. Berikut penjelasannya!Beberapa Jenis Servo MotorServo motor tentu saja merupakan nama umum dari sebuah motor. Untuk jenis servo motor sendiri terdiri dari beberapa alat berikut: Delta Servo ASD B3 SERIESDelta Servo ASD-A3 SERIESDelta Servo ASDA A2 SERIESDelta Servo ASDA B2 SERIESDelta Servo ASDA-A2R SERIESDelta Servo ASDA-AB SERIESDelta Servo ASDA-APLUS SERIESDelta Servo ASDA-B SERIESDelta Servo ASDA-M SERIESKomponen Servo MotorUntuk bisa memahami cara kerja motor servo terlebih dulu wajib mengetahui dasar komponen servo motor itu sendiri. Pada umumnya beberapa komponen memiliki 3 bagian seperti motor, sistem kontrol dan encoder potensiometer. Namun jika diperdalam lagi, maka komponennya sebagai berikut :EncoderKomponen ini terletak di bagian belakang mesin poros motor. Sebagai perangkat elektromekanis, fungsi encoder dalam motor servo yaitu untuk melakukan pengaturan kecepatan, mendeteksi kecepatan dan juga mendeteksi posisi rotor. Adanya encoder membuat motor bisa menghasilkan resolusi tinggi dan juga respon yang cepat. RotorKomponen Rotor terletak di antara bagian poros motor dan tempatnya diantara dua bantalan. Komponen ini bertugas untuk melakukan pergerakan. Ketika mendapatkan tegangan, maka rotor akan bergerak dan melakukan perputaran. Rotor termasuk perangkat yang bisa mengubah energi listrik menjadi kinetik. WindingLilitan atau coil pada motor servo ini bisa jadi menjadi stator yang bekerja dengan rotor. Jika winding ini membuat stator (yang diam) memberikan energi listrik maka pada rotor menghasilkan energi kinetik untuk berputar.Shaft/ PorosShaft ialah inti motor untuk meneruskan energi ke beban. Pada komponen ini, bila poros/ shaft ditambahkan baling-baling maka komponen lengkap dari semua fungsi servo motor akan membuat baling-baling berputar. Untuk mengetahui lebih dalam seputar komponen dalam sistemnya, Anda dapat membaca artikel berjudul Yuk, Mengenal Lebih Lanjut tentang Servo SystemFungsi Servo MotorSetelah mengetahui informasi mengenai jenis servo motor dan komponennya, kamu tentu saja merasa belum lengkap apabila belum mengetahui sebenarnya apa fungsi servo motor itu sendiri. Berikut beberapa fungsi atau aplikasi servo motor dalam kehidupan sehari-hari.Menjalankan robotic armKamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan perangkat satu ini. Robotic arm memang dirancang untuk meniru dan mempermudah pekerjaan manusia. Perangkat ini digunakan untuk menyimpan atau memindahkan barang terutama dengan beban berat. Nah, salah satu cara menjalankan robotic arm adalah dengan menggunakan servo motor.Digunakan untuk mesinSelain robotic arm, dalam dunia industri tentu sudah tidak asing lagi dengan penggunaan mesin yang seluruhnya otomatis dan teratur. Misalnya saja mesin pemotong kemasan dan lainnya. Mesin ini juga supaya berjalan dengan teratur dilakukan dengan menggunakan motor servo, lho!Penggunaan untuk printing dan packagingPemberian label pada kemasan juga membutuhkan kecepatan dan sudut tertentu agar bisa dilakukan secara tepat. Sama halnya dengan pengemasan barang. Oleh karena itu servo motor digunakan untuk memastikan bahwa seluruh proses terjadi dalam kontrol yang baik.Baca juga: Apa Perbedaan Antara Drive VFD dan Servo?Cara Kerja Motor ServoMotor servo bekerja dengan mengandalkan sinyal modulasi yang dikontrol oleh sistem kontrol. Lebar sinyal yang diterima oleh motor servo akan menentukan posisi sudut putaran pada poros motor. Sebagai contoh, apabila sinyal memiliki lebar 1,5 ms, poros akan bergerak menuju posisi sudut 90 derajat.Sedangkan, jika sinyal memiliki lebar di bawah 1 ms, poros akan bergerak menuju posisi sudut 0 derajat. Kemudian, jika sinyal di atas 1,5 ms, poros akan bergerak menuju posisi sudut 180 derajat.Setelah sinyal diterapkan, motor akan memberikan reaksi berupa gerakan dan menahan posisi yang telah ditargetkan. Namun, posisi motor tidak dapat bertahan terus-menerus, sehingga sinyal PWM perlu diulang setiap 2 ms agar posisi poros dapat tetap terjaga.Motor terdiri dari beberapa komponen, yaitu motor DC, kontroler, sensor posisi, gearbox, dan aktuator. Motor DC dikendalikan oleh kontroler, sedangkan potensiometer berfungsi sebagai sensor posisi yang terhubung pada sistem gearbox.Dengan prinsip kerja ini, motor mampu memberikan gerakan yang presisi dan akurat, dan dapat digunakan pada berbagai aplikasi yang memerlukan kontrol posisi yang presisi. Misalnya, pada robotika, kendali pesawat terbang, kamera, dan peralatan medis.Keunggulan Motor ServoSama seperti motor listrik pada umumnya, motor servo juga memiliki kelebihan, diantaranya:Akurasi tinggiTidak bergetar dan beresonansi saat beroperasi.Efisiensi TinggiRasio Torsi terhadap inersia tinggiTidak bising meskipun pada RPM tinggiFleksibelMudah dikontrol dan diprogram melalui output digitalInformasi di atas merupakan penutup dari penjelasan keseluruhan terkait apa itu servo motor. Semoga penjelasan tadi bisa membantu kamu untuk memahami servo motor dengan lebih mudah, ya!Apakah Anda sedang mencari Motor Servo?Setelah Anda mengenal lebih dalam tentang komponen dan fungsi motor servo, kini tiba saatnya untuk mengambil langkah nyata. PT MiSEL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industrial automation di Indonesia. Kami adalah distributor resmi servo motor di Surabaya. Tersedia berbagai macam produk Servo Motor termasuk Servo Motor Delta dan banyak jenis lainnya. Segera hubungi kami untuk pemesanan.ADDRESSRuko Pengampon Square Blok D-31Jl. Semut Baru, Kel. Bongkaran, Kec. Pabean Cantian Surabaya – Jawa TimurPHONEWhatsApp: +628170006907T. (031) 355 1715F. (031) 355 3995EMAIL: [email protected]: Youtube Misel

Berikut Jenis dan Fungsi Proximity Sensor yang Harus Kamu Ketahui!

Posted on 2024-06-05 by Misel Editor

Proximity sensor, atau sering disebut sebagai sensor jarak, merupakan salah satu perangkat penting dalam dunia teknologi yang seringkali terabaikan. Meskipun ukurannya kecil dan tampaknya sederhana, sensor ini memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai aplikasi, dari smartphone hingga industri manufaktur. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep dasar sensor proximity, mengapa mereka penting, dan bagaimana mereka telah berkembang seiring waktu. Apa itu Proximity Sensor ? Proximity sensor atau akrab disebut dengan sensor jarak merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi objek tanpa adanya sentuhan langsung. Sensor jarak ini hanya mengandalkan informasi gerakan atau medan elektromagnetik dari objek yang bisa dijadikan sinyal listrik. Tetapi tentu saja tidak sembarangan objek bisa dideteksi oleh sensor ini. Terdapat jarak minimum dan maksimum suatu objek agar mampu dideteksi oleh jenis sensor ini. Sehingga pada beberapa perangkat proximity sensor menyediakan fitur pengaturan jarak ini untuk mendeteksi objek yang diinginkan.

Cari Tahu Fungsi dan Cara Kerja Relay 4 Kaki di Sini

Posted on 2024-06-05 by Misel Editor

Dalam dunia industri modern, sistem otomatisasi telah menjadi semakin penting, termasuk penggunaan skema saklar 4 kaki dalam rangkaian kelistrikan dan kecanggihan relay 4 kaki untuk dunia otomotif. Relay 4 kaki merupakan salah satu rangkaian listrik pada mobil. Seperti halnya saklar, alat ini bergerak dengan skema elektromagnetik yang diatur melalui saklar utama. Saklar inilah yang akan menghubungkan arus baterai ke beban listrik. Sehingga tidak perlu berputar melewati switch yang terletak di dalam dashboard. Hampir semua listrik pada mobil menggunakan saklar (switch), contohnya rangkaian lampu atau klakson sehingga cahaya lampu mobil lebih terang dan bunyi klakson lebih keras. Untuk menghemat pemakaian listrik, Anda bisa melakukan modifikasi sehingga penggunaan bahan bakar mobil lebih ekonomis. Saklar merupakan salah satu komponen elektronika yang bekerja menggunakan arus listrik. Sebagai komponen elektronika, relay dengan 4 kaki ini terdiri dari 2 bagian utama yaitu mekanik (seperangkat kontak saklar) dan elektromagnetik (coil). Kedua komponen ini bergerak dengan bantuan saklar. Secara umum pada sebuah relay memiliki 4 buah terminal antara lain :1. Terminal 30, sebagai penyedia arus dari baterai2. Terminal 87, sebagai terminal yang terhubung dengan beban kelisrikan3. Terminal 85, sebagai sinyal dari saklar utama untuk menentukan kapan relay bekerja.4. Terminal 86, merupakan masa dari solenoid yang tepasang didalam relay. Baca juga: Apa itu Relay? Berikut Pengertian, Jenis dan Fungsi Relay! Yuk Simak Sumber gambar : Istock Photo - Contoh Relay pada Mobil Pengertian dan Fungsi Relay 4 Kaki Relay atau switch adalah perangkat elektromagnetik untuk mengoperasikan saklar dan tersusun dari kumparan kawat penghantar arus listrik yang dililit pada inti besi. Alat ini mampu mengendalikan arus listrik bertegangan besar dengan mengimplementasikan logical switching atau peralihan logis. Mobil atau kendaraan bermotor lainnya tidak terlepas dari relay 4 kaki, fungsinya ialah sebagai pengendali arus besar dengan menggunakan arus yang kecil. Contohnya ketika Anda menyalakan mobil membutuhkan kontak starter. Namun untuk memutar kontak ini perlu arus yang cukup besar. Selain itu, relay menjalankan fungsi sebagai perantara kontraktor dengan PLC. Sebagai pengendali utama, PLC tidak dapat langsung mengendalikan kontraktor karena ada batas kapasitas yang bisa dilalui oleh PLC. Sehingga untuk mampu menjalankan fungsinya, PLC membutuhkan alat ini sebagai perantara. Adapun fungsi lainnya ialah sebagai pemutus dan penghubung arus listrik elektromagnetik agar dapat menggerakan switch. Dengan begitu, arus listrik berdaya kecil bisa didistribusikan menuju ke tegangan lebih tinggi. Contohnya untuk menggerakan saklar, dengan arus 5V dan 50 mA relay bisa menghantarkan listrik bertegangan 220V 2A. Omron Relay 4 Kaki Berikut Cara Kerja Relay 4 Kaki Sebelum memahami cara kerjanya, Anda harus mengetahui terlebih dahulu 4 komponen penyusunnya yaitu elektromagnetik (coil), armature, switch contact point (saklar), dan spring. Berikut cara kerjanya: Melalui 2 Kontak Pont Kontak pont relay terdiri dari 2 macam yaitu normally close (NC) dan normally open (NO). Normally close ialah posisi relay dalam keadaan awal atau tertutup dan belum diaktifkan. Sedangkan normally open ialah posisi terbuka pada keadaan awal atau belum diaktifkan. Medan Magnet Terbentuk Saat arus listrik mengalir pada sebuah elektromagnetik maka terbentuklah medan magnet. Tegangan inilah yang menjadi sumber energi pada relay. Kemudian medan magnet yang telah terbentuk akan menarik armature yang berada di atasnya sehingga kedua ujungnya saling terhubung dengan posisi NO. Menyalurkan Arus Listrik Setelah saklar menyalurkan arus listrik pada posisi NO. Selanjutnya saklar akan tersambung dengan perangkat dari luar yang dikendalikan oleh relay, contohnya tegangan listrik dengan daya tinggi dan saklar lampu yang terhubung satu sama lain akan menghasilkan cahaya. Daya Listrik Terputus Jika daya listrik terputus maka medan magnet yang berada pada elektromagnetik akan ikut menghilang. Hal ini mengakibatkan saklar kembali pada posisi semula yaitu Normally Close (NC). Dengan demikian seluruh perangkat yang terhubung akan ikut terputus secara otomatis. Dapat disimpulkan relay adalah seperangkat alat elektronika yang berfungsi sebagai pengendali arus listrik. Untuk cara kerjanya dengan membuka dan menutup kontak pada rangkaian lainnya. Salah satu jenisnya relay yang bisa Anda temui ialah relay 4 kaki pada mobil untuk membunyikan klakson atau menghidupkan lampu mobil. Baca juga: Cara Kerja Relay OMRON Beserta Spesifikasi dan Fungsinya Contoh Saklar 4 Kaki Perbedaan Saklar dan Relay Relay dan saklar adalah dua komponen yang berbeda meskipun keduanya memiliki fungsi untuk mengontrol aliran listrik dalam suatu rangkaian. Berikut adalah perbedaan antara relay dan saklar: Fungsi Relay: Relay adalah komponen elektronika yang mengontrol aliran listrik dengan menggunakan elektromagnet dan saklar (switch). Relay digunakan untuk mengontrol aliran listrik besar dengan bantuan arus listrik kecil. Relay biasanya digunakan dalam sistem otomatisasi dan kendali. Saklar: Saklar adalah komponen yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan aliran listrik. Saklar digunakan untuk mengendalikan aliran listrik pada perangkat listrik biasa, seperti lampu, kipas, dan lainnya. Konstruksi Relay: Relay memiliki dua komponen utama, yaitu elektromagnet (coil) dan saklar (switch). Ketika arus mengalir melalui kumparan elektromagnet, medan magnet dihasilkan, yang akan menarik atau melepaskan saklar untuk mengontrol aliran listrik. Saklar: Saklar memiliki desain sederhana dengan dua posisi, yaitu posisi terbuka (off) dan posisi tertutup (on). Ketika saklar berada dalam posisi tertutup, aliran listrik mengalir. Ketika saklar berada dalam posisi terbuka, aliran listrik terputus. Penggunaan Relay: Relay digunakan dalam aplikasi yang memerlukan pengontrolan daya tinggi atau pengontrolan kompleks dalam sistem otomatisasi dan kendali industri, seperti sistem PLC (Programmable Logic Controller). Saklar: Saklar umumnya digunakan dalam perangkat listrik sehari-hari, seperti lampu, kipas, televisi, dan sejenisnya. Kapasitas Arus Relay: Relay memiliki kapasitas arus yang lebih tinggi daripada saklar. Relay mampu mengendalikan aliran listrik dengan daya besar, biasanya dalam rentang beberapa ampere hingga ribuan ampere. Saklar: Saklar memiliki kapasitas arus yang lebih rendah daripada relay. Biasanya, saklar mampu menangani aliran listrik dalam rentang beberapa miliampere hingga beberapa ampere. Meskipun memiliki perbedaan, keduanya memiliki fungsi yang penting dalam mengontrol aliran listrik dan memastikan perangkat dan sistem beroperasi dengan baik. Skema Saklar 4 Kaki Skema saklar 4 kaki untuk menyalakan lampu Skema saklar 4 kaki adalah salah satu skema dari tipe saklar yang digunakan dalam rangkaian kelistrikan. Saklar ini memiliki empat terminal yang terdiri dari dua terminal input dan dua terminal output. Terminal input terdiri dari NO (Normally Open) dan NC (Normally Closed), sedangkan terminal output terdiri dari dua posisi, yaitu posisi terbuka (off) dan posisi tertutup (on). Pada posisi normal, NO pada terminal input akan berada dalam posisi terbuka, sehingga tidak ada aliran listrik yang mengalir pada terminal output. Namun, ketika saklar diaktifkan atau ditekan, NO akan beralih ke posisi tertutup, sehingga aliran listrik dapat mengalir melalui terminal output. Sebaliknya, pada posisi normal, NC pada terminal input akan berada dalam posisi tertutup, sehingga aliran listrik dapat mengalir pada terminal output. Namun, ketika saklar diaktifkan, NC akan beralih ke posisi terbuka, sehingga aliran listrik terputus dari terminal output. Skema saklar 4 kaki sering digunakan dalam rangkaian lampu dan kipas sebagai saklar on-off. Ketika saklar ditekan, lampu atau kipas akan menyala karena aliran listrik mengalir melalui terminal output. Saat saklar dilepas, aliran listrik terputus, dan lampu atau kipas akan mati. Skema saklar 4 kaki cukup fleksibel dalam penggunaannya dan memungkinkan untuk mengontrol aliran listrik dengan cara yang sederhana dan efisien. Karena itu, saklar ini sering digunakan dalam berbagai aplikasi rumah tangga dan industri. Baca juga: Inilah tampilan Time Delay Relay OMRON - H3CR OMRON Sebagai distributor Omron di Surabaya, PT MiSEL menyediakan berbagai macam produk Omron. Segera hubungi kami untuk mempelajari lebih lanjut tentang solusi otomatisasi dengan produk Omron.

Scada system

Pengertian SCADA dan Fungsinya, Lengkap dengan Komponennya

Posted on 2024-06-05 by Misel Editor

Perlu diketahui bagi seluruh pelaku usaha di Indonesia, bahwa pengertian SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) dan fungsinya sangat penting. SCADA adalah sistem kendali industri yang biasa digunakan untuk mengontrol seluruh proses pada pabrik.Bisa digunakan untuk pabrik industri, manufaktur, pabrik produksi, hingga generator bertenaga listrik. Selain itu biasa dipakai guna mengontrol proses fasilitas bandara, gedung, stasiun luar angkasa, dan pelabuhan.Jadi dengan sistem ini bisa mengendalikan seluruh aktivitas pada perusahaan maupun fasilitas lain menggunakan geografis. Supervisory Control dan Data Acquisition menggunakan komputer untuk mencegah segala jenis kendala yang terjadi sewaktu-waktu.Pengawasan dan akuisisi data sangat dibutuhkan khususnya dalam dunia industri yang mana perusahaan ingin tahu prosesnya. Sistem SCADA diperlukan sejatinya agar alat-alat selalu diawasi dengan 24 jam non stop.                                   Hal ini membuat bidang industri telekomunikasi, kendali air limbah, energi, transportasi, dan bidang kelistrikan selalu membutuhkan SCADA. Jangan sampai Anda sebagai pelaku yang bergerak di bidang tersebut belum mengerti SCADA.Adapun sistem yang mengatur dalam alat SCADA untuk memberikan kemudahan bagi para pengguna mengawasi peralatan berbasis komputer. Langsung saja pahami seluruh penjelasan berikut ini hingga selesai agar tidak penasaran lagi.Apa itu SCADA system?SCADA systemadalah sistem pengawasan dan pengendalian yang digunakan dalam industri untuk memantau, mengontrol, dan mengelola proses secara efisien. Sistem ini memungkinkan operator atau pengelola untuk memantau kondisi proses secara real-time melalui antarmuka grafis yang intuitif, mengumpulkan data dari peralatan dan sensor di lapangan, serta mengontrol peralatan yang terhubung dalam sistem tersebut.Fungsi SCADA di setiap sistemSCADA system yang digunakan memiliki sistem pengatur dengan empat fungsi utama selalu bekerja, yaitu kontrol, komunikasi, akuisisi data, serta penyajian data. Melihat sistem tersebut tentu ada fungsinya masing-masing berikut ini.1. KontrolDalam sistem kontrol SCADA berfungsi untuk melakukan kontrol dari jauh terhadap alat-alat dari HMI. Proses mengontrol dari jarak jauh dapat dilakukan dengan mudah hanya mengandalkan sistem SCADA secara tepat.2. KomunikasiPada sistem komunikasi, fungsi utama SCADA adalah untuk mengirim sebuah data ke Remote Terminal Unit. Sehingga data yang dikirim akan berlangsung 24 jam non stop tanpa ada jeda dijamin aman.3. Akuisisi dataPada akuisisi data berfungsi untuk menyimpan data dari master komputer yang telah diterima ke dalam hard drive. Penyimpanan data dilakukan terus menerus akan memberikan kemudahan bagi Anda dalam menyimpan prosesnya.4. Penyajian dataFungsi selanjutnya dari SCADA adalah penyajian data yang berfungsi menampilkan data ke monitor. Komputer kontrol room dapat melihat data secara lengkap dan dipastikan benar.Setelah mengerti fungsi dari sistem penggunaan SCADA, maka Anda harus mengetahui komponen-komponen penting dari SCADA. Inilah berbagai komponen dalam sebuah SCADA yang dapat membantu kelancaran pengoperasian saat mengontrol alat-alat industri.Komponen penting dalam alatSesudah memahami fungsi dari sistem di dalam SCADA, perlu diketahui bahwa komponen lain akan menjamin kelancaran selama alat digunakan. Berikut Komponen yang ada dalam SCADA adalah:Komponen pertama pada SCADA adalah sensor berjenis analog atau digital.Kemudian terdapat remote telemetry units yang berbentuk komputer mini guna dalam mengumpulkan data lokal dari sensor-sensor. RTU secara langsung akan mengirim perintah ke peralatan industri di lapangan. Lalu terdapat komponen MTU atau master terminal unit yang diartikan sebagai komputer pengolahan pusat dari seluruh sistem SCADA. MTU memiliki fasilitas Human Machine Interface untuk pengguna telah diatur sesuai data.Terakhir jaringan komunikasi merupakan komponen paling penting sebagai perantara yang menghubungkan MTU ke RTU di lapangan. Ini membuat proses pengolahan dan penyajian data semakin fleksibel dan tidak menghabiskan banyak waktu.Kelebihan dan kekurangan sistem SCADASCADA system memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut penjelasan lengkapnya:1. KelebihanKelebihan SCADA adalah kemampuan untuk memantau dan mengontrol proses industri secara real-time, meningkatkan efisiensi operasional, serta integrasi data yang memudahkan analisis dan pengambilan keputusan. Dengan adanya SCADA, organisasi dapat melakukan pemeliharaan preventif, mengoptimalkan kinerja sistem, dan meningkatkan respons terhadap perubahan kondisi operasional.2. KekuranganSCADA juga memiliki beberapa kelemahan, seperti ketergantungan pada teknologi yang rentan terhadap serangan cyber, biaya implementasi yang tinggi, kesulitan integrasi dengan sistem yang sudah ada, serta tantangan dalam keamanan data dan penggunaan yang memerlukan pelatihan khusus. Oleh karena itu, penggunaanya perlu melakukan evaluasi menyeluruh untuk memastikan bahwa implementasi SCADA sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis mereka, sambil mempertimbangkan risiko dan manfaat yang terkait.Contoh implementasi alat di berbagai industriSCADA adalah teknologi yang penting dalam berbagai sektor industri, memberikan kemampuan untuk memantau dan mengontrol proses operasional secara efisien dan efektif.Dalam industri pembangkit listrik, SCADA digunakan untuk memantau parameter vital seperti suhu, tekanan, dan level bahan bakar, serta mengontrol sistem pembangkit sesuai dengan permintaan daya. Di sektor minyak dan gas, SCADA membantu memantau dan mengontrol operasi produksi, termasuk pemantauan aliran dan tekanan dalam pipa serta pengaturan peralatan produksi.Industri kimia juga sangat mengandalkan SCADA untuk mengontrol proses produksi kimia, dari pengukuran suhu dan tekanan hingga pengaturan dosis bahan kimia. Dalam pabrik otomotif, SCADA memantau dan mengatur berbagai proses produksi seperti pengecoran dan perakitan, memastikan kualitas dan kecepatan yang konsisten. Sementara di sektor pangan dan minuman, SCADA membantu dalam pemantauan dan pengaturan berbagai parameter produksi, termasuk suhu, pH, dan kemasan.Dalam setiap industri, SCADA adalah alat memberikan manfaat penting seperti pemantauan real-time, kontrol otomatis, dan analisis data yang mendalam, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan efisiensi operasional, keamanan, dan kualitas produk. Pelajari lebih lanjut implementasi sistem ini dalam artikel Bagaimana SCADA Mengotomatiskan Dunia Industri berikut.Itulah pengertian dari SCADA system yang disertai dengan sistem pengatur penting di dalam alat. Sebagai pelaku di lapangan industri, manufaktur, dan lain sebagainya harus tahu SCADA agar dapat mengontrol seluruh alat-alat.Memahami seluruh komponen tentu akan berguna membantu melancarkan data yang diambil dari alat ke pusat lapangan. Pengertian SCADA dan fungsinya dijamin membuat Anda lebih berwawasan luas, sehingga tidak bingung lagi.Apakah Anda sedang mencari SCADA system?Setelah Anda mengenal lebih dalam tentang definisi, fungsi, hingga dan pengertian SCADA system, kini tiba saatnya untuk mengambil langkah nyata. Dapatkan PLC Omron berkualitas premium dari PT. Mitrainti Sejahtera Eletrindo (MISEL), solusi terpercaya untuk kebutuhan industri Anda. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan operasional dengan produk unggulan kami. ADDRESSRuko Pengampon Square Blok D-31Jl. Semut Baru, Kel. Bongkaran, Kec. Pabean Cantian Surabaya – Jawa TimurPHONEWhatsApp: +628170006907T. (031) 355 1715F. (031) 355 3995EMAIL: [email protected]: Youtube MiselBerikut kami berikan beberapa portfolio kami di bidang programming SCADA di berbagai industri: https://www.youtube.com/watch?v=ZG4Bo6ekrqA