Cara Kerja PLC dapat dipelajari setelah mendapatkan pengetahuan tentang apa itu PLC. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai PLC dan cara kerjanya.
Apa itu PLC?
PLC adalah Programmable, Logic dan Controller. Penyimpanan program yang telah disimpan dan dapat dibuat ke dalam memory disebut dengan Programmable. Aritmatic dan Logic di input untuk mendapatkan proses dan kemampuan disebut dengan Logic.
Pengontrol dan pengatur proses untuk menghasilkan output sehingga menunjukan kemampuan disebut dengan Controller. Pemrograman yang dilakukan pada PLC mampu mengerjakan perintah dari variabel masukan secara terus menerus, sehingga dapat mengontrol nilai keluaran atau output.
Anda bisa mendapatkan PLC dengan berbagai merek, yaitu PLC Omron, PLC Delta, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Apa Itu PLC Omron? Berikut Fitur dan Fungsinya
Fungsi PLC
PLC memiliki beberapa fungsi, diantaranya:
- Mengeluarkan sinyal hasil perhitungan program ke peralatan penggerak menuju sinyal pengendali
- Menerima masukan dari sensor-sensor (lintasan umpan balik)
- Melakukan proses perhitungan dari sinyal sensor sesuai dengan program yang tertulis
Program pada PLC
Untuk mengganti pekerja, PLC memiliki pemrograman khusus untuk dapat diproses menjadi suatu tindakan. Karena dirancang untuk instalasi, cara kerja PLC berbeda dengan komputer yang harus memiliki daya arus listrik yang tinggi dan PLC terbilang fleksibel menginstruksi logika.
Desain pemakaian sistem elektronik yang dioperasikan untuk lingkungan industri merupakan pengertian dari PLC menurut Capiel (1982). Otomasi merupakan sistem operasi yang bekerja dengan kontrol otomatis yang menggunakan teknik dan alat.
Karena dapat menjamin kualitas produk, sistem otomatis ini juga sangat diminati, alhasil dapat mempercepat waktu produksi, mengurangi jumlah tenaga kerja dan pembiayaan yang lebih hemat. Khususnya sistem yang bekerja dengan konsisten seperti Programmable Logic Controller (PLC).
Baca juga: PLC Mana yang Paling Umum Digunakan?
Struktur Dasar PLC
Central Processing Unit (CPU)
CPU berfungsi untuk mengontrol dan mengawasi semua pengopersian dalam PLC, melaksanakan program yang disimpan didalam memory. Selain itu CPU juga memproses dan menghitung waktu memonitor waktu pelaksanaan perangkat lunak dan menterjemahkan program perantara yang berisi logika dan waktu yang dibutuhkan untuk komunikasi data dengan pemrograman.
Memory
Memory yang terdapat dalam PLC berfungsi untuk menyimpan program dan memberikan lokasi-lokasi dimana hasil-hasil perhitungan dapat disimpan didalamnya. PLC menggunakan peralatan memory semi konduktor seperti RAM (Random Access Memory), ROM (Read Only Memory), dan PROM (Programmable Read Only Memory) RAM mempunyai waktu akses yang cepat dan program-program yang terdapat di dalamnya dapat diprogram ulang sesuai dengan keinginan pemakainya.
Input / Output
Sebagaimana PLC yang direncanakan untuk mengontrol sebuah proses atau operasi mesin, maka peran modul input / output sangatlah penting karena modul ini merupakan suatu perantara antara perangkat kontrol dengan CPU. Suatu peralatan yang dihubungkan ke PLC dimana mengirimkan suatu sinyal ke PLC dinamakan peralatan input. Tempat dimana sinyal memasuki PLC dinamakan input poin, Input poin ini memberikan suatu lokasi di dalam memory dimana mewakili keadaannya, lokasi memori ini dinamakan input bit. Ada juga output bit di dalam memori dimana diberikan oleh output poin pada unit, sinyal output dikirim ke peralatan output.
Power Supply
Power supply merubah tegangan input menjadi tegangan listrik yang dibutuhkan oleh PLC. Dengan kata lain sebuah suplai daya listrik mengkonversikan suplai daya PLN (220 V) ke daya yang dibutuhkan CPU atau modul input /output.
Alur Cara Kerja PLC
Untuk mengendalikan PLC cukup sederhana, berikut cara kerjanya. Pertama, Sinyal input diterima oleh PLC, kemudian PLC akan menerima informasi dan mengerjakan logic program, Output dikeluarkan oleh PLC menuju output device sesuai logic yang terdapat pada program. PLC mendapatkan sinyal input dari input device.
Benda pemicu eksekusi logika atau program pada cara kerja PLC disebut dengan PLC Input Device. Pengaktifan benda fisik yang diaktifkan oleh PLC dan menghasilkan eksekusi disebut dengan PLC Output Device.
Pahami terlebih dahulu istilah Discrete dan Analog. Karena output dan eksekusi akan diterima oleh dua alat ini. Sinyal 0 dan 1 akan dihasilkan Discrete Input, dan sinyal 0,1,2,3,4,.. merupakan range dari Analog Input Device. Begitupun pada Output.
Pada Discrete Input Device, input jenis ini contohnya adalah Switch. Switch yang paling populer adalah Toggle Switch yang memberikan logika 0 atau 1. Push Button adalah jenis lain yang hanya sementara saja, sedangkan pada toggle permanen memberikan logika 0 atau 1.
Input Device adalah aktivitas akibat kinerja dari sensor. Diskrit dan analog adalah pilihan yang dapat ditentukan ketika menggunakan sensor. Besaran listrik dihasilkan dari konversi kecepatan, tekanan, posisi menjadi tegangan, resistensi dan arus.
Baca juga: Manfaat PLC dalam Dunia Industri
Diskrit merupakan sifat dari salah satu jenis sensor Limit Switch ini. Fungsi umumnya adalah obyek di lokasi tertentu dapat terlihat atau tidaknya di lokasi tertentu. Photo sensor juga adalah jenis Diskrit yang memiliki fungsi memantau obyek di lokasi tertentu, apakah ada atau tidak obyek di lokasi tersebut. Pendeteksi cahaya telah tersedia pada photo sensor.
Light Depender Resistor (LDR) merupakan salah satu input device yang bersifat analog. Dengan LDR, intensitas cahaya dapat diketahui. Seringnya perubahan intensitas cahaya, membuat Resistensi LDR berubah-ubah. Saat ruangan gelap, lampu akan menyala secara otomatis, itulah contoh dari LDR. Mengetahui posisi poros motor (potensi meter) adalah salah satu fungsi dari sensor analog.
Solenoid adalah contoh dari Discrete Output. Gerakan mekanis linier akan dihasilkan oleh karena sinyal listrik berubah menjadi gerakan mekanis linier. Sistem penyortiran barang adalah contoh dari aplikasinya. Adapun Relay yang menghasilkan gerakan contact (perubahan logika 0/1) dari sinyal listrik.
Gerakan berputar dihasilkan oleh sinyal listrik adalah fungsi dari Motor DC. Operasi ON/OFF dapat dijalankan oleh Karena output diskrit dari Motor DC (forward dan reverse). Motor DC bisa juga digunakan untuk Analog Output dengan konfigurasi analog.
PLC dapat bekerja sesuai keinginan dengan melakukan pemrograman terlebih dahulu. Maka dibutuhkan pengetahuan lebih untuk mengetahui PLC.
Kelebihannya adalah dapat menggantikan sistem relay konvensional karena harga murah, lebih fleksibel, jangkauan luas, sistem dapat diperbarui. Kekurangannya adalah aplikasi statis kurang cocok dikombinasikan dengan PLC ini, suhu tidak stabil. Maka ketahui terlebih dahulu untuk dapat menerapkan cara kerja PLC.
Pengaplikasian PLC pada Otomasi Industri
PLC mampu mengubah algoritma kendali sekuensial di industri dari kasus yang kecil (kontrol pada mesin sederhana untuk mesin sederhana) sampai dengan kontrol modern kasus di manufaktur yang relatif besar, sehingga membutuhkan algoritma kontrol yang rumit.
Contoh penggunaan PLC pada industri otomotif antara lain:
- Monitoring automotive productions machine
- Internal combustion engine monitoring
- Power steering valve assembly and testing
- Carburetor production testing
PT MiSEL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industrial automation di Indonesia. Kami melayani jasa pemograman dan pemasangan PLC untuk segala kebutuhan otomasi pabrik Anda. Segera hubungi kami.