Bagaimana Robotics Digunakan di Perindustrian?
Robotics di Perindustrian sering digunakan sebagai mesin otomasi seperti contohnya industri minuman dan makanan. Penggunaan teknologi Robotics ini sudah merupakan tren, seperti industri manufaktur contohnya, memanfaatkan teknologi Robotics untuk membuat industri tersebut cepat dalam memproduksi produk, dan dapat menghemat bahan baku, sumber daya manusia di masa depan.
Namun pengguna mesin otomasi selama penggunaan tidak mempengaruhi para pekerja. Demi hasil produksi dan kualitas yang maksimal, robot dan manusia akan dikolaborasikan. Tidak membuat para pekerja kehilangan lapangan pekerjaannya di perindustrian yang menggunakan Robotics sebagai mesin otomatis, melainkan menjadikan prospek kerja yang lebih efisien.
Mugi Harfianza selaku Head of Robotics dan Discrete Automation ABB Indonesia di Surabaya, Jawa Timur pada bulan September 2019 mengatakan bahwa penggunaan robot untuk kepentingan Industri di Indonesia mengalami kenaikan sebanyak 20%. Kenaikan tersebut menandakan pentingnya robotikal di Perindustrian.
Era Industrial 4.0 Menggunakan Robotics di Perindustrian
Pada tahun 2017 teknologi robot digunakan oleh industri di Indonesia sebanyak 950 unit, bahkan meningkat menjadi 1200 unit di tahun 2018, dikatakan oleh Mugi saat acara Indonesia’s of Industrial 4.0 (INDI 4.0) tiga tahun lalu.
Dalam bidang Robotics, Indonesia memiliki potensi yang bagus, karena sebagian besar industri makanan dan minuman menggunakan Robotics di Perindustrian khususnya untuk otomasi. Sebaliknya di luar negeri penggunaan robotics terbesar justru industri elektronika dan otomotif. Namun negara Thailand dan Vietnam lebih unggul dibandingkan Indonesia dalam penggunaan robotikal di Perindustrian.
Penggunaan robotikal di Perindustrian Thailand mencapai 4.000 unit robot/tahun, penggunaan robotics di Vietnam sebanyak 3.000 unit/tahun. Peningkatan produksi dapat dicapai dengan mengimplementasikan robotics sebagai mesin otomasi. Pemerintah adalah kunci dari didukung tidaknya penerapan robotics ini, karena ini sangat berkaitan dengan izin dan peningkatan produksi.
Saat ini Indonesia berada pada posisi kedua optimisme tertinggi dalam mengimplementasikan industri 4.0, sebesar 78%. Di bawah Indonesia adalah Thailand, Singapura, Filipina dan Malaysia. Sedangkan di atas Indonesia adalah Vietnam dengan optimisme dalam menerapkan industri 4.0 sebesar 79%.
Michel Burtin selakuPresiden Direktur ABB Indonesia menyampaikan akan selalu mendukung “Making Indonesia 4.0” yang menghadirkan serangkaian teknologi digital kalangan industri seperti digital power, smart sensor dan robot YuMI.
Di Era Revolusi Industri 4.0 Pengunaan Robotics akan Menjadi Tren
Di era revolusi industri 4.0 Teknologi artificial Intilligence (AI) semakin berkembang. Revolusi Industri 4.0 penggunaan robotics ini akan menjadi tren, negara Hongkong, China, Jepang sudah memproduksi robot dengan nama-nama uniknya. Tujuan diciptakannya robotics di perindustrian tersebut adalah meringankan pekerjaan manusia dalam melayani client.
Contohnya, berbagai jenis robot telah disediakan untuk membantu melayani client, perkantoran, mreawat orang jompo oleh Presiden Direktur Pusat Robot Indonseia (PURI). Seperti Amy robot pengiriman dan kantor yang dapat menampung barang seberat 10kg. Robot ini akan atraktif di kerumunan orang banyak.
Robot Artikulasi adalah salah satu robot yang cocok untuk Manufaktur, berdasarkan website Bina Nusantara. Robot ini memiliki keunggulan jangkauan kerja yang luas, cepat dan tidak membutuhkan ruangan yang luas, namun dalam mengontrol robot dibutuhkan pemrograman yang akurat dan sangat rumit.
Dampak Menggunakan Robotics di Perindustrian
Adapun dampak negatif penggunaan robotics pada industri adalah akan terjadi besarnya angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal. Contoh lain PHK massal terjadi pada ribuan pekerj di jalan tol, penggunaan uang elektronik di jalan tol wajib digunakan sesuai dengan perintah pemerintah. Selain itu Gardu otomatis hadir di Tahun 2020 ini.
Banyaknya manfaat dari teknologi membuat perkembangan teknologi tidak dapat dihindarkan. Melihat dampak negatif yang muncul, kesejahteraan pekerja terkena imbasnya. Industri 4.0 tidak dapat dihindari terutama pelaku usaha yang bersaing dengan perusahaan lain yang telah menggunakan robotics.
Dari segi perindustrian sangat membutuhkan Robotics sebagai mesin otomasi guna meningkatkan produksi dan meningkatkan kecepatan produksi, memperkecil kesalahan pekerja atau Human Error di lapangan. Sehingga untuk Robotics di Perindustrian ini sangat dibutuhkan.