Komponen-komponen PLC dan Kegunaannya
Adanya berbagai komponen-komponen PLC beriringan dengan fungsi atau kegunaannya. Komponen merupakan apa yang membangun PLC secara utuh. Jika ada salah satu komponen yang luput maka tidak akan tercipta PLC yang memberikan banyak dampak bermanfaat. Programmable logic controller atau dalam bahasa Indonesia kontrol logika terprogram merupakan perangkat yang menjalankan fungsi logika. Definisi tersebut sesuai dengan apa yang diutarakan oleh NEMA atau National Electrical Manufacturing Association. PLC biasa diproduksi oleh perusahaan otomasi industri, diantaranya PLC Omron, PLC Mitsubishi, PLC Delta, dan masih banyak lagi.
Secara spesifik, komponen-komponen PLC mengejawantahkan fungsi aritmatika, logika, timing, sekuen, dan counting dalam dunia industri. Kontrol logika terprogram dapat mengelola masukan dengan baik sehingga hasil dikeluarkan bisa terkontrol dengan sangat baik dan sempurna. Forumsains(dot) com memberikan pendapat sederhana mengatakan bahwa kontrol logika terprogram merupakan komputer khusus. Komputer tersebut berperan untuk mengontrol yang memiliki keunggulan bahasa pemrograman sendiri. Berbagai pendapat bebas diutarakan mengenai kontrol logika terprogram. Pemahaman terhadap komponen kontrol logika terprogram merupakan teori tidak berpengaruh besar terhadap pengoperasian kontrol logika terprogram. Namun demikian, bukan berarti percuma mengetahui lebih jauh mengenai kontrol logika terprogram. Sebab pengetahuan tersebut berperan banyak untuk pengoperasian lebih lanjut.
Berikut Ini Merupakan Komponen PLC
Komponen-komponen PLC terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya:
- CPU : CPU atau central processing unit dikenal juga sebagai otak bagi seluruh sistem. CPU merupakan input berfungsi untuk memprogram berbagai perintah dan memprosesnya sebelum akhirnya menampilkan perintah atau hasil perintah tersebut dalam layar interface, dalam hal ini monitor.
- Memory : Bentuk memory berupa chip dan berperan untuk menyimpan berbagai data. Memori ada dua jenisnya, volatile memory dan non-volatile memory. Volatile merupakan memori yang akan hilang jika sumber tegangan dilepas, sebaliknya tidak demikian dengan non-volatile.
- Power Supply : Pada dasarnya tegangan masuk bisa lebih besar dari tegangan semestinya. Fungsi dari power supply adalah untuk mengontrol nilai tegangan tersebut agar berada dalam nilai lebih efisien. Kegagalan tegangan bisa berpengaruh terhadap keseluruhan kerja komponen-komponen PLC.
- Programmer : Sederhananya programmer merupakan alat digunakan untuk berkomunikasi. Programmer sendiri terdiri atas beberapa hal, diantaranya run, off, monitor, dan program. Keempat elemen tersebut menjalankan fungsinya masing-masing, dari menghidupkan dan mematikan program.
- Input/Output : Elemen ini menghubungkan sistem dengan dunia luar. Adanya input dan output membuat program bisa berjalan dengan lancar. Ibaratnya elemen ini menjadi pintu masuk dan pintu keluar di waktu-waktu yang ditentukan. Anda bisa mengatasinya sendiri ketika butuh dan tidak butuh.
Berbagai komponen-komponen PLC di atas hadir bukan tanpa tujuan. Setiap elemennya memberikan fungsi penting untuk program yang dijalankan. Kehilangan satu elemen sama dengan kelumpuhan bagi seluruh proses.
Fungsi PLC Secara Umum
Kita sudah bahas apa saja fungsi komponen kontrol logika terprogram , sekarang kita bahas dunia lebih luas, yakni mengenai fungsi dari kontrol logika terprogram itu sendiri. Untuk pemahaman lebih mudah, PLC memberikan dua jenis fungsi, diantaranya kontrol sekuensial dan monitoring plan.
- Fungsi sekuensial sama dengan pengawasan terhadap segala sesuatu yang harus berjalan sesuai dengan urutannya. Bentuk fungsi ini merupakan sinyal biner yang dikelola dengan sebaik mungkin dan sedemikian rupa menghasilkan output sesuai dengan yang diperintahkan.
- Sementara untuk fungsi komponen-komponen PLC monitoring plant sama dengan pengawasan terhadap tekanan atau temperatur untuk kemudian pengawasan tersebut dilaporkan kepada operator. Tidak hanya sampai di situ, fungsi ini juga akan mengambil tindakan sesuai dengan kebutuhan yang pas.
Kedua fungsi di atas baru fungsi utama, sementara jika ditelisik kembali maka fungsi dari kontrol logika terprogram itu ada banyak. Bisa untuk relay logic, pengunci, pencacah, penambah, pengurang, pengatur waktu, kontrol pid, kontrol bcd, manipulasi data, pembanding, dan pergeseran.
PLC dirancang dengan pertimbangan yang matang terhadap berbagai risiko industri, seperti debu dan guncangan. PLC juga dibuat dengan kemudahan untuk dioperasikan sehingga tidak menyulitkan operator pabrik yang bisa saja awam terhadap pengetahuan teori PLC sendiri. Tidak semua PLC dilengkapi dengan monitor, namun semua PLC pasti memiliki ruang untuk memasukan memori dan terdapat ruang kontrol yang bisa digunakan. Jika ditelisik secara mendalam, banyak sekali ilmu mengenai komponen-komponen PLC dan kegunaannya yang bisa berpengaruh besar terhadap dunia industri.
Prinsip Kerja PLC
Berikut merupakan prinsip kerja PLC :
- Berawal dari pengoperasian field device yang terhubung ke komponen input dan output yang juga saling terkoneksi dengan mesin maupun komponen yang lainnya.
- Pada proses itu, ada tiga tahapan scanning yang dijalankan yaitu membaca dan menerima data/sinyal, menjalankan programming pada memory, dan memperbarui keadaan field devices melalui output interface.
- Setelah semua proses selesai, bakal menghasilkan sistem interface sehingga field devices bisa terhubung dengan pengontrol. Input akan menerima sinyal yang berupa perintah dari field devices, sedangkan keluaran akan menjalankan instruksi tersebut.
PT Mitrainiti Sejahtera Eletrindo menyediakan konsultasi PLC untuk kebutuhan industrial automation di perusahaan anda. Segera hubungi kami.