Definisi PLC Ladder Diagram dan Contoh-Contohnya
Mengetahui definisi PLC Ladder Diagram (LD) adalah teknik dasar sebelum lebih jauh mengulas seperti apa contoh-contoh diagram tersebut. PLC merupakan kependekan dari programmable logic controller yang terbangun atas beberapa bahasa pemrograman standar. Ada beberapa perusahaan yang memproduksi PLC, yaitu PLC Delta, PLC Omron, PLC Mitsubishi, dan masih banyak lagi.
Beberapa bahasa pemrograman yang diterima di dunia internasional adalah Ladder Diagram (LD) yang saat ini akan kita bahas. Kemudian ada structure text, instruction list, function block diagram, dan sequential function charts. Dari sekian bahasa pemrograman, ladder diagram menempati posisi primadona.
Jadi, apa sebenarnya PLC Ladder Diagram itu? ladder diagram memiliki penyebutan lain, yakni ladder logic. Dalam bahasa Indonesia, disebut juga sebagai diagram tangga. LD digadang-gadang sebagai primadona karena merupakan bahasa tertua dari PLC.
LD dapat ditemukan pada kabel listrik sebagai kontrol logika. Dalam LD ada yang disebut dengan rung serta branch. Rung merupakan garis horizontal pada LD, sementara garis vertikal memiliki fungsi untuk menunjukan aliran atau catu daya.
Sementara yang disebut sebagai branch adalah cabang, dimana branch dalam PLC Ladder ini terdiri atas 3 jenis, diantaranya cabang seri, cabang paralel, dan nest branch. Cabang seri memiliki struktur yang lebih sederhana dari parallel, sementara parallel lebih sederhana dari nest branch.

Baca juga: Apa itu PLC dan Bagaimana Cara Kerja PLC?
Contoh Input Output Ladder Diagram
Dalam Diagram Ladder PLC, peranan input dan juga output bisa dikatakan sebagai kunci keseluruhan. Untuk input, acuannya pada saklar atau dikenal juga sebagai push button. Kemudian bagian output mengacu pada lamp, load, dan disebut juga sebagai coil.
Semuanya memegang peranan penting dalam pemrograman. Pada bagian input, ada dua hal yang harus dipahami, yakni NO atau normally open dan NC atau normally close. Normally open pada input akan mengeluarkan sesuatu pada output. Tidak demikian dengan NC.
Jika normally close pada input yang bertindak maka tidak akan didapati suatu apa pun pada output. Hal tidak kalah penting lainnya dari PLC adalah pemberian alamat atau addressing. Perlu diketahui bahwa terdapat alamat yang berbeda pada setiap merk PLC yang juga berbeda.
Contoh, untuk alamat PLC Ladder Diagram merk ABB ditemui alamatnya, yaitu I0, I1, I2 … dan seterusnya. Itu untuk input, jika untuk output maka ditemui alamatnya Q0, Q1, Q2 … dan seterusnya. Lain lagi untuk alamat pada merk siemens.
Untuk input ditandai dengan IO dan untuk output ditandai dengan QO. Sementara untuk Delta dan Mitsubishi, alamat PLC Ladder untuk input dan output yang digunakan juga berbeda. Keduanya menggunakan simbol X untuk input dan menggunakan simbol Y untuk output.

Keunggulan PLC Ladder Diagram
Dari sekian banyak bahasa pemrograman, apa kira-kira keunggulan dari Ladder Diagram dari PLC ini? Banyak, diantaranya dapat Anda simak dari poin pembahasan di bawah ini:
Sederhana
LD memiliki konstruksi logika yang sama sekali tidak rumit sehingga mudah dipahami. Dibandingkan dengan pengontrol rangkaian elektronik, LD mudah dipelajari sekalipun oleh pemula di bidangnya. Kesederhanaan ini yang membuat LD populer.
Mudah Dibaca
Program LD memiliki struktur sederhana sehingga mudah dipelajari dan juga mudah untuk dibaca. Kelebihan ini menjadi modal untuk mempermudah berbagai urusan lanjutan ke depannya yang berpengaruh pada jangka waktu panjang.
Fungsi Simbol

Dalam Diagram Ladder ini setiap simbol memiliki fungsi tertentu. Jadi, jika ingin mempelajari dan memahami lebih dalam mengenai bahasa pemrograman tersebut tidak bisa ada satu atau beberapa simbol yang luput dari pemahaman karena semuanya utuh.
Representasi yang Baik
LD memiliki keunggulan dengan representasi yang baik dan mudah dipahami oleh logika diskrit. Dampaknya penggunaan LD ini dapat lebih efisien untuk memecahkan permasalahan.
Cara Membaca Data dan Simbol pada PLC Ladder Diagram
Dalam dunia pemrograman PLC, terdapat beberapa pilar fundamental pada ladder diagram yang wajib untuk dipahami secara mendalam. Beberapa poin penting ini mencakup:
Rung (Jalur)

Rung adalah konsep penting dalam ladder diagram. Secara esensial, rung merupakan garis horizontal pada diagram ini. Dalam setiap proyek pemrograman PLC, Anda dapat memasukkan sejumlah rung yang diperlukan sesuai dengan kompleksitas proyek yang sedang Anda kerjakan. Rung merupakan tempat dimana instruksi-instruksi akan diatur dan dieksekusi.
Branch (Cabang)



Pada ladder diagram, Anda juga akan berurusan dengan konsep cabang atau branch. Cabang mengacu pada hubungan antara rung yang satu dengan rung lainnya. Pengaturan yang tepat dari cabang ini akan menentukan bagaimana informasi dan instruksi mengalir melalui diagram untuk menghasilkan hasil yang diinginkan. Cabang terdiri dari cabang seri, paralel dan cabang nest.
Input dan Output untuk Pemrograman PLC

Salah satu poin paling mendasar dalam ladder diagram adalah masukan (input) dan keluaran (output). Input adalah sinyal-sinyal yang diterima oleh PLC dari sensor-sensor atau perangkat eksternal lainnya. Sementara itu, keluaran (output) adalah respons atau hasil dari pemrosesan yang dilakukan oleh PLC. Pemahaman yang baik mengenai bagaimana input dan output ini bekerja sangatlah penting dalam pengembangan program PLC yang efektif.
Addressing Input dan Output
Dalam pemrograman PLC, penggunaan alamat input dan output adalah prinsip yang penting. Namun, perlu dicatat bahwa tiap merek PLC memiliki format yang berbeda untuk alamat tersebut. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan alamat input dan output pada beberapa merek PLC terkemuka:
PLC Omron
Pada PLC Omron, format alamat input dan output digunakan sebagai berikut:
Alamat Input: I:0.00, I:0.01, I:0.02, I:0.03, …, I:1.00.
Alamat Output: Q:100.00, Q:100.01, I:100.02, I:100.03, …, Q:101.00.
PLC ABB
Format yang digunakan untuk alamat input dan output dalam PLC ABB adalah sebagai berikut:
Alamat Input: I0, I1, I2, …, In.
Alamat Output: Q0, Q1, Q2, Q3, …, Qn.
PLC Siemens
Pada PLC Siemens, format alamat input dan output memiliki penjelasan sebagai berikut:
Alamat Input: “Jenis file Nomor Byte. Nomor Bit”.
Alamat Output: “Jenis file Nomor Byte. Nomor Bit”.
Perlu diperhatikan bahwa pada PLC Siemens, alamat I/O terkait byte dan bit memerlukan pemahaman yang lebih mendalam, dan ini sering diajarkan dalam kursus PLC Fundamental.
PLC Delta & PLC Mitsubishi
Baik pada PLC Delta maupun Mitsubishi, alamat fungsi untuk input, output, dan memori memiliki kesamaan. Format yang digunakan adalah:
Alamat Input: X0, X1, X2, X3, …, Xn.
Alamat Output: Y0, Y1, Y2, Y3, …, Yn.
Harap diperhatikan bahwa penggunaan alamat input dan output ini memiliki perbedaan format tergantung pada merek PLC yang digunakan. Mengetahui format yang tepat adalah langkah penting dalam merancang program PLC yang efektif dan akurat
Instruksi

Instruksi-instruksi adalah inti dari setiap ladder diagram. Ini adalah perintah-perintah yang memberi tahu PLC apa yang harus dilakukan berdasarkan pada kondisi masukan dan logika yang telah diatur. Pemahaman yang kuat terhadap berbagai instruksi yang tersedia, seperti instruksi logika, aritmatika, perbandingan, dan sejenisnya, adalah penting untuk menciptakan program yang efisien dan akurat.
Berbagai keunggulan di atas bisa menjadi alasan kenapa ladder diagram menjadi bahasa pemrograman tertua dan terpopuler. Termasuk di Indonesia, tidak sedikit negara-negara di dunia yang turut menggunakan ladder diagram. Menelisik keunggulannya memang menguntungkan.
Baca juga: LD adalah bahasa PLC, tetapi PLC Mana yang Paling Umum Digunakan?
Penjelasan berupa teks mungkin belum bisa menggambarkan jelas mengenai ladder diagram yang sesungguhnya. Untuk penggambaran lebih detail, Anda bisa mengilustrasikan ke dalam gambar dari beberapa contoh PLC Ladder Diagram pada beberapa merk di atas.
PT Mitrainti Sejahtera Eletrindo menyediakan konsultasi PLC untuk kebutuhan industrial automation di perusahaan anda. Segera hubungi kami.