Cari Tahu Fungsi dan Cara Kerja Relay 4 Kaki di Sini
Dalam dunia industri modern, sistem otomatisasi telah menjadi semakin penting, termasuk penggunaan skema saklar 4 kaki dalam rangkaian kelistrikan dan kecanggihan relay 4 kaki untuk dunia otomotif. Relay 4 kaki merupakan salah satu rangkaian listrik pada mobil. Seperti halnya saklar, alat ini bergerak dengan skema elektromagnetik yang diatur melalui saklar utama. Saklar inilah yang akan menghubungkan arus baterai ke beban listrik.
Sehingga tidak perlu berputar melewati switch yang terletak di dalam dashboard. Hampir semua listrik pada mobil menggunakan saklar (switch), contohnya rangkaian lampu atau klakson sehingga cahaya lampu mobil lebih terang dan bunyi klakson lebih keras.
Untuk menghemat pemakaian listrik, Anda bisa melakukan modifikasi sehingga penggunaan bahan bakar mobil lebih ekonomis. Saklar merupakan salah satu komponen elektronika yang bekerja menggunakan arus listrik.
Sebagai komponen elektronika, relay dengan 4 kaki ini terdiri dari 2 bagian utama yaitu mekanik (seperangkat kontak saklar) dan elektromagnetik (coil). Kedua komponen ini bergerak dengan bantuan saklar.
Secara umum pada sebuah relay memiliki 4 buah terminal antara lain :
1. Terminal 30, sebagai penyedia arus dari baterai
2. Terminal 87, sebagai terminal yang terhubung dengan beban kelisrikan
3. Terminal 85, sebagai sinyal dari saklar utama untuk menentukan kapan relay bekerja.
4. Terminal 86, merupakan masa dari solenoid yang tepasang didalam relay.
Baca juga: Apa itu Relay? Berikut Pengertian, Jenis dan Fungsi Relay! Yuk Simak
Pengertian dan Fungsi Relay 4 Kaki
Relay atau switch adalah perangkat elektromagnetik untuk mengoperasikan saklar dan tersusun dari kumparan kawat penghantar arus listrik yang dililit pada inti besi. Alat ini mampu mengendalikan arus listrik bertegangan besar dengan mengimplementasikan logical switching atau peralihan logis.
Mobil atau kendaraan bermotor lainnya tidak terlepas dari relay 4 kaki, fungsinya ialah sebagai pengendali arus besar dengan menggunakan arus yang kecil. Contohnya ketika Anda menyalakan mobil membutuhkan kontak starter.
Namun untuk memutar kontak ini perlu arus yang cukup besar. Selain itu, relay menjalankan fungsi sebagai perantara kontraktor dengan PLC. Sebagai pengendali utama, PLC tidak dapat langsung mengendalikan kontraktor karena ada batas kapasitas yang bisa dilalui oleh PLC.
Sehingga untuk mampu menjalankan fungsinya, PLC membutuhkan alat ini sebagai perantara. Adapun fungsi lainnya ialah sebagai pemutus dan penghubung arus listrik elektromagnetik agar dapat menggerakan switch.
Dengan begitu, arus listrik berdaya kecil bisa didistribusikan menuju ke tegangan lebih tinggi. Contohnya untuk menggerakan saklar, dengan arus 5V dan 50 mA relay bisa menghantarkan listrik bertegangan 220V 2A.
Berikut Cara Kerja Relay 4 Kaki
Sebelum memahami cara kerjanya, Anda harus mengetahui terlebih dahulu 4 komponen penyusunnya yaitu elektromagnetik (coil), armature, switch contact point (saklar), dan spring. Berikut cara kerjanya:
Melalui 2 Kontak Pont
Kontak pont relay terdiri dari 2 macam yaitu normally close (NC) dan normally open (NO). Normally close ialah posisi relay dalam keadaan awal atau tertutup dan belum diaktifkan. Sedangkan normally open ialah posisi terbuka pada keadaan awal atau belum diaktifkan.
Medan Magnet Terbentuk
Saat arus listrik mengalir pada sebuah elektromagnetik maka terbentuklah medan magnet. Tegangan inilah yang menjadi sumber energi pada relay. Kemudian medan magnet yang telah terbentuk akan menarik armature yang berada di atasnya sehingga kedua ujungnya saling terhubung dengan posisi NO.
Menyalurkan Arus Listrik
Setelah saklar menyalurkan arus listrik pada posisi NO. Selanjutnya saklar akan tersambung dengan perangkat dari luar yang dikendalikan oleh relay, contohnya tegangan listrik dengan daya tinggi dan saklar lampu yang terhubung satu sama lain akan menghasilkan cahaya.
Daya Listrik Terputus
Jika daya listrik terputus maka medan magnet yang berada pada elektromagnetik akan ikut menghilang. Hal ini mengakibatkan saklar kembali pada posisi semula yaitu Normally Close (NC).
Dengan demikian seluruh perangkat yang terhubung akan ikut terputus secara otomatis. Dapat disimpulkan relay adalah seperangkat alat elektronika yang berfungsi sebagai pengendali arus listrik.
Untuk cara kerjanya dengan membuka dan menutup kontak pada rangkaian lainnya. Salah satu jenisnya relay yang bisa Anda temui ialah relay 4 kaki pada mobil untuk membunyikan klakson atau menghidupkan lampu mobil.
Baca juga: Cara Kerja Relay OMRON Beserta Spesifikasi dan Fungsinya
Perbedaan Saklar dan Relay
Relay dan saklar adalah dua komponen yang berbeda meskipun keduanya memiliki fungsi untuk mengontrol aliran listrik dalam suatu rangkaian. Berikut adalah perbedaan antara relay dan saklar:
Fungsi
- Relay: Relay adalah komponen elektronika yang mengontrol aliran listrik dengan menggunakan elektromagnet dan saklar (switch). Relay digunakan untuk mengontrol aliran listrik besar dengan bantuan arus listrik kecil. Relay biasanya digunakan dalam sistem otomatisasi dan kendali.
- Saklar: Saklar adalah komponen yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan aliran listrik. Saklar digunakan untuk mengendalikan aliran listrik pada perangkat listrik biasa, seperti lampu, kipas, dan lainnya.
Konstruksi
- Relay: Relay memiliki dua komponen utama, yaitu elektromagnet (coil) dan saklar (switch). Ketika arus mengalir melalui kumparan elektromagnet, medan magnet dihasilkan, yang akan menarik atau melepaskan saklar untuk mengontrol aliran listrik.
- Saklar: Saklar memiliki desain sederhana dengan dua posisi, yaitu posisi terbuka (off) dan posisi tertutup (on). Ketika saklar berada dalam posisi tertutup, aliran listrik mengalir. Ketika saklar berada dalam posisi terbuka, aliran listrik terputus.
Penggunaan
- Relay: Relay digunakan dalam aplikasi yang memerlukan pengontrolan daya tinggi atau pengontrolan kompleks dalam sistem otomatisasi dan kendali industri, seperti sistem PLC (Programmable Logic Controller).
- Saklar: Saklar umumnya digunakan dalam perangkat listrik sehari-hari, seperti lampu, kipas, televisi, dan sejenisnya.
Kapasitas Arus
- Relay: Relay memiliki kapasitas arus yang lebih tinggi daripada saklar. Relay mampu mengendalikan aliran listrik dengan daya besar, biasanya dalam rentang beberapa ampere hingga ribuan ampere.
- Saklar: Saklar memiliki kapasitas arus yang lebih rendah daripada relay. Biasanya, saklar mampu menangani aliran listrik dalam rentang beberapa miliampere hingga beberapa ampere.
Meskipun memiliki perbedaan, keduanya memiliki fungsi yang penting dalam mengontrol aliran listrik dan memastikan perangkat dan sistem beroperasi dengan baik.
Skema Saklar 4 Kaki
Skema saklar 4 kaki adalah salah satu skema dari tipe saklar yang digunakan dalam rangkaian kelistrikan. Saklar ini memiliki empat terminal yang terdiri dari dua terminal input dan dua terminal output. Terminal input terdiri dari NO (Normally Open) dan NC (Normally Closed), sedangkan terminal output terdiri dari dua posisi, yaitu posisi terbuka (off) dan posisi tertutup (on).
Pada posisi normal, NO pada terminal input akan berada dalam posisi terbuka, sehingga tidak ada aliran listrik yang mengalir pada terminal output. Namun, ketika saklar diaktifkan atau ditekan, NO akan beralih ke posisi tertutup, sehingga aliran listrik dapat mengalir melalui terminal output.
Sebaliknya, pada posisi normal, NC pada terminal input akan berada dalam posisi tertutup, sehingga aliran listrik dapat mengalir pada terminal output. Namun, ketika saklar diaktifkan, NC akan beralih ke posisi terbuka, sehingga aliran listrik terputus dari terminal output.
Skema saklar 4 kaki sering digunakan dalam rangkaian lampu dan kipas sebagai saklar on-off. Ketika saklar ditekan, lampu atau kipas akan menyala karena aliran listrik mengalir melalui terminal output. Saat saklar dilepas, aliran listrik terputus, dan lampu atau kipas akan mati.
Skema saklar 4 kaki cukup fleksibel dalam penggunaannya dan memungkinkan untuk mengontrol aliran listrik dengan cara yang sederhana dan efisien. Karena itu, saklar ini sering digunakan dalam berbagai aplikasi rumah tangga dan industri.
Baca juga: Inilah tampilan Time Delay Relay OMRON - H3CR OMRON
Sebagai distributor Omron di Surabaya, PT MiSEL menyediakan berbagai macam produk Omron. Segera hubungi kami untuk mempelajari lebih lanjut tentang solusi otomatisasi dengan produk Omron.
Related Blog
- Keuntungan Mengimplementasikan Industrial Automation
- Apa itu Industrial Automation?
- 3 Faktor Penting dalam Mengimplementasi Automation di Industri
- Cara Menganalisa Keuntungan Sebelum dan Sesudah Mengimplementasikan Industrial Automation
- Jenis-Jenis Industrial Automation Tools yang Berkembang
- Penggunaan Robotic di Industri Makanan
- Mengenal Teori Dasar Industrial Robotics
- Aplikasi Industrial Robotics di Berbagai Macam Industri
- Jenis-Jenis Industrial Robotics
- Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memasang Industrial Robotics di Industri
- Perbedaan Antara SCADA dan HMI
- Apa itu HMI (Human Machine Interface)?
- Jenis-jenis Sensor untuk Mendukung Proses Otomasi Industri
- Pahami Inovasi Automation untuk Masalah Operasional Gudang
- Jenis Sensor IoT yang Digunakan di Berbagai Industri
- Cari Tahu Fungsi dan Cara Kerja Relay 4 Kaki di Sini
- Konfigurasi Protokol Converter Gateway untuk Mesin Lama
- Fitur OMRON D6F Permudah Pengaturan Suhu Ruangan Produksi
- Apa itu Relay? Berikut Pengertian, Jenis dan Fungsi Relay! Yuk Simak
- Berikut Jenis dan Fungsi Proximity Sensor yang Harus Kamu Ketahui!
- Memahami Cara Kerja Automatic Guided Vehicles (AGV) Robots
- Jenis-jenis Automated Guided Vehicles (AGVs) dan Manfaatnya dalam Industri
- Otomasi Industri: Definisi, Prinsip Kerja, dan Komponen Utamanya
- Cobot: Manfaat Serta Penerapannya di Dunia Industri
- Mengoptimalkan Produktivitas Industri Manufaktur dengan Memanfaatkan Paralel Robot
- Pengenalan Parallel Robots: Mekanisme Canggih dalam Robotika Modern
- Mengenal 10 Teknologi Mendasar yang Menggiring Revolusi Industri 4.0
- Sensor Suhu: Definisi, Prinsip Kerja, dan Klasifikasinya
- Robot Medis di Dunia Kesehatan: Tujuan Hingga Etika dalam Penggunaannya
- Apa Itu Robotic Process Automation? Bagaimana Fungsinya dalam Logistik?
- Memahami UPS dan Integrasinya dengan Sistem Otomasi Industri
- Mengenal Definisi, Jenis, dan Fungsi Actuator Dalam Sistem Otomatisasi
- Mengenal Fungsi Power Supply dalam Komponen CPU dan Jenisnya
- Mengenal Interaksi HMI dengan UPS dalam Lingkungan Industri
- Integrasi Teknologi Sensor Proximity dalam Automasi Industri
- Cara Memilih Temperature Controller Delta yang Tepat untuk Kebutuhan Industri
- Efisiensi dan Inovasi Penggunaan Articulated Robots dalam Industri Otomotif
- Penerapan COBOT di Lingkungan Akademik
- Mitsubishi PLC Programming
- Mengenal Actuators Siko, Fungsi, Keunggulan Hingga Jenis-Jenisnya
- Pengertian dan Penjelasan tentang Sensor Tekanan
- Bagaimana Temperature Controller Bekerja?