Apa itu Relay? Berikut Pengertian, Jenis dan Fungsi Relay! Yuk Simak

Apa itu Relay? Berikut Pengertian, Jenis dan Fungsi Relay! Yuk Simak

Relay adalah komponen elektronik yang seringkali terlihat sepele tetapi memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai sistem elektrik dan elektronik. Relay berfungsi sebagai sakelar elektromagnetik yang dapat mengontrol aliran listrik pada rangkaian. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang fungsi relay, jenis-jenis relay yang berbeda, prinsip dan cara kerjanya dalam berbagai aspek kehidupan.

Pengertian Relay

Yang dimaksud relay adalah sebuah komponen elektronika yang berbentuk saklar yang dioperasikan dengan listrik, dilengkapi 2 bagian diantaranya elektromagnet (Coil) dan mekanikal (Switch). Dimana komponen tersebut memanfaatkan prinsip elektromagnetik untuk dapat menggerakkan saklar sehingga dapat menghantarkan arus listrik.

Menurut Wikipedia, Relai adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan seperangkat kontak saklar. Susunan paling sederhana terdiri dari kumparan kawat penghantar yang dililit pada inti besi.

Lantas adakah perbedaan antara relay dengan saklar? Sebenarnya cukup mudah membedakan diantara keduanya. Relay adalah komponen yang dapat dijalankan hanya dengan tenaga listrik sedangkan saklar adalah komponen listrik yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan aliran listrik.

fungsi relay
Sumber : freepik.com

Fungsi Relay

Secara umum fungsi relay adalah sebagai komponen yang dapat mengubah arus listrik kecil menjadi aliran yang lebih besar lagi dengan memanfaatkan tenaga elektromagnetisme. Relay banyak digunakan dalam kegiatan sehari-hari kita. Berikut ragam fungsi dari pada relay.

1. Pengendali arus listrik kendaraan

Biasanya segala jenis kendaraan bermotor menggunakan relay yang digunakan untuk mengendalikan arus yang lumayan besar, menggunakan arus kecil. Contohnya starter pada mobil dan sepeda motor.

2. Pengontrol panel listrik

Panel listrik juga memanfaatkan fungsi relay sebagai pengendali atas kontaktor yang mempunyai kapasitas listrik cukup besar.

3. Perantara kontaktor PLC

PLC (Programmable logic controller) tidak dapat mengendalikan kontaktor secara langsung. Sehingga memerlukan fungsi relay sebagai perantaranya, hal itu karena PLC memiliki batasan kapasitas yang bisa dilalui.

4. Melindungi kelistrikan klakson

Klakson mobil atau motor ternyata juga menggunakan relay, dan tidak berdampak pada penggunaan aki. Di sini relay digunakan untuk mencegah timbulnya kerusakan pada kendaraan.

5. Mengontrol motor AC

Relay di sini berfungsi untuk melakukan pengontrolan baik terhadap motor kompresor, motor kipas dan juga motor pompa pendingin. 

6. Sistem kontrol digital

Relay juga dapat ditemukan pada sistem kontrol digital, sistem tersebut membutuhkan relay untuk dapat beradaptasi pada sinyal tingkat rendah, sensitivitas sedang, tindakan cepat dan tindakan switching yang tinggi.

Baca juga: Pengantar Circuit Breaker: Fungsi dan Prinsip Kerjanya

Arti Pole dan Throw pada Relay

Karena Relay merupakan salah satu jenis dari Saklar, maka istilah Pole dan Throw yang dipakai dalam Saklar juga berlaku pada Relay. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai Istilah Pole and Throw :

  • Pole : Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay
  • Throw : Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (Contact)

Jenis - Jenis Relay

spsts dan dpdt
Sumber gambar : nandantechnicals.com

Sebenarnya ada banyak jenis dari relay yang dijual di pasaran. Namun jenis relay berdasarkan ketetapan nasional adalah sebagai berikut:

1. Single Pole Double Throw (SPDT Relay)

Yaitu jenis relay yang mempunyai total 5 buah terminal, diantaranya 3 buah terminal untuk saklar sedangkan 2 buah lainnya digunakan sebagai coil.

2. Single Pole Single Throw (SPST Relay)

Yaitu jenis relay yang mempunyai total 4 relay, dimana 2 terminal digunakan untuk saklar sedangkan 2 sisanya digunakan sebagai coil.

3. Double Pole Double Throw (DPDT Relay)

Yaitu jenis relay yang memiliki total 8 terminal. 6 buah terminal diantaranya menjadi 3 pasang terminal yang dikontrol oleh sebuah coil sedangkan 2 buah sisanya adalah sebagai coil.

5. Double Pole Single Throw ( DPST Relay)

Yaitu jenis relay yang memiliki total 6 relay dimana 4 buah terminal digabung menjadi 2 terminal dan 2 sisanya adalah sebagai coil.

Prinsip Kerja Relay

komponen relay
Sumber gambar : elprocus.com

Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar  yaitu :

  1. Electromagnet (Coil)
  2. Armature
  3. Switch Contact Point (Saklar)
  4. Spring

Kontak Point (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :

  • Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)
  • Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)

Cara Kerja Relay

Contoh cara kerja relay 4 kaki
Sumber gambar : how2electronics.com

Cara kerja relay adalah ketika kumparan elektromagnetik yang ada di dalamnya terdapat sebuah feromagnetis yang mendapatkan aliran listrik. Dengan demikian secara otomatis akan muncul  sebuah medan magnet yang sifatnya sementara namun selalu ada.

Yang mana magnet tersebut akan menarik tuas armature sehingga dapat merubah posisi dari kontak switch yang awalnya dari NC (Normally Closed) berubah menjadi NO ( Normally Open).

NO (Normally Open) adalah sebuah kondisi yang mana relay belum mendapatkan adanya tekanan dan tuas berada di posisi normal. Sedangkan NC ( Normally Closed) adalah kondisi dimana relay sudah mendapatkan adanya tegangan dengan posisi tuas menarik dan kontak tertutup.

Kelebihan Relay

Hanya dengan relay bertegangan 5 Volt DC dan arus kecil 50mA rangkaian circuit bisa mengontrol lampu 220 Volt 400 Watt. Hal ini dimungkinkan karena coil untuk tegangan kerja dan kontak relay yang disebut armature terpisah, sehingga tidak saling terpengaruh.

Baca juga: Cari Tahu Fungsi dan Cara Kerja Relay 4 Kaki di Sini

Contoh Pemasangan Relay yang Benar

cara kerja relay ke lampu mobil
Sumber gambar : siswaotomotif.com

Kali ini kami akan memberikan tutorial pemasangan relay yang benar pada sebuah lampu mobil. Jadi Anda juga bisa mengikuti cara berikut ini. 

Pertama siapkan relay baru sebagai pengganti relay yang rusak. Kemudian lepas relay lama dan pasang relay baru dengan mengaktifkan terminal positif yang ada pada relay dengan sebuah kabel yang sudah terpasang pada konektor.

Selanjutnya coba hubungkan dengan memasukkan pin 87 relay kendaraan dengan salah satu terminal menggunakan kabel yang sudah tersedia. Jangan lupa pastikan satu kabel lainnya sudah terhubung pada posisi negatif baterai. 

Lalu masukkan pin 86 pada relay yang menuju ke posisi ground. Nah selanjutnya untuk pin 85 dipasang pada switch lampu yang akan Anda gunakan. Jika dalam pemasangan anda merasa sulit, maka hendaknya anda meminta tolong kepada ahlinya.

Demikianlah penjelasan bahkan hingga cara pemasangan relay yang benar, dengan mengikuti cara pemasangan yang sudah dijelaskan maka fungsi relay dapat berjalan dengan maksimal.

Sebagai distributor Omron di Surabaya, PT MiSEL menyediakan berbagai macam produk Omron, termasuk Relay Omron. Segera hubungi kami untuk mempelajari lebih lanjut tentang solusi otomatisasi dengan produk Omron.

Related Blog