PERHATIAN: PT MiSEL adalah perusahaan yang bergerak di bidang automation termasuk PLC Programming and integration. Salah satunya adalah melalui PLC Delta. Saran yang kami masukkan di sini adalah rekomendasi kami tetapi pengerjaan dan lainnya tetap harus dilakukan dan dikonsultasikan dengan profesional. Pastikan anda tetap menghubungi perusahaan yang profesional jika ingin mengimplementasikan kebutuhan automation anda.
Informasi mengenai jenis-jenis PLC beserta fungsinya dapat menjadi dasar bagi Anda yang ingin mempelajari bahasa pemrograman. PLC merupakan singkatan dari programmable logic controller.
Dari berbagai jenis-jenis PLC, dapat ditemui berbagai macam lagi bagian-bagian kecil yang menjalankan fungsi secara lebih spesifik. Contohnya saja untuk memori terbagi menjadi dua jenis, yakni volatile dan non-volatile. Keduanya memiliki perbedaan spesifikasi. Untuk jenis memori volatile, penyimpanan akan otomatis hilang jika daya sambungnya dilepaskan. Sementara untuk memori non-volatile penyimpanan tidak berpengaruh terhadap daya sambung tersebut. Banyak hal menjadi dasar jenis PLC dalam industri.
Berbagai Jenis PLC di Pasaran
PLC sendiri pada dasarnya dibagi menjadi dua tipe, yaitu:
- PLC Compact
PLC terintegrasi atau disebut juga sebagai PLC compact. PLC jenis ini dibangun oleh lebih dari satu modul sehingga kemampuan input output ditentukan oleh produsen.
- PLC Modular
Jenis PLC lainnya adalah PLC modular dimana PLC jenis ini terbangun atas beberapa komponen dan memiliki kemampuan input serta output yang diperpanjang. PLC modular terbagi lagi menjadi PLC kecil, PLC menengah, dan sebagainya yang didasarkan pada ukuran memori untuk program.
Jika dicari di pasaran maka PLC compact dapat ditemukan pada PLC allen bradley, sementara untuk PLC modular terdapat pada PLC merk omron.
Di pasaran terdapat jenis-jenis PLC hadir dengan berbagai spesifikasi dan fungsi yang bervariasi. Ada beberapa klasifikasi jenis PLC, yaitu:
Jenis PLC berdasarkan Ukuran
- PLC Kecil (Pico PLC)
PLC kecil adalah jenis-jenis PLC yang memiliki ukuran lebih mini, namun berkemampuan untuk menjalankan fungsi tak jauh berbeda dengan PLC lainnya. Pico PLC memiliki jumlah kurang dari 15 I/O. Namun, penting untuk diperhatikan jika menggunakan PLC jenis ini karena hanya terbatas pada dua buah modul saja.
- PLC Sedang (Micro PLC)
PLC lainnya adalah PLC berukuran sedang dengan keterlibatan jumlah modul yang lebih banyak. Micro PLC memiliki I/O dari 15 hingga 128. Jenis PLC ini memberikan layanan komunikasi yang bisa dimanfaatkan juga. Biasanya pihak yang menggunakan PLC ini adalah pabrik dengan skala lebih besar dan sistem kontrol terdistribusi.
- PLC Mini
PLC Mini memiliki I/O dari 128 hingga 512, cukup banyak untuk ukurannya yang “mini”. Rata-rata, sistem otomasi terbaru menggunakan PLC Mini karena dirasa cukup menyelesaikan segala instruksi dan program yang dibutuhkan.
Jenis PLC Berdasarkan Output
PLC juga bisa dibagi menjadi empat jenis berdasarkan outputnya, yaitu:
- Relay
- Transistor
- Triac
- Analog
Jenis-jenis PLC ini berhubungan dengan cara kerja tiap controller dalam mengeluarkan output. Contohnya pada jenis Transistor, proses switching jadi lebih cepat karena tidak ada mekanik atau komponen yang bergerak di dalam PLC.
Setiap jenis PLC ini juga punya fungsi masing-masing. Contohnya Relay lebih tepat digunakan untuk sistem otomasi yang tidak banyak melakukan switching karena bisa cepat rusak bila terlalu sering switching.
Jenis PLC Berdasarkan Merek
Jika menurut pada mereknya, maka berbagai jenis PLC yang ada di pasaran adalah :
- PLC allen bradley
- Asea brown brovery
- Siemens
- PLC Omron
- Hitachi
- Mitsubishi
- Delta
- General Electric
- Honeywell
- Modicon
- Schneider electric
- Bosch
Apa Itu PLC?
Dikutip dari Wikipedia, Programmable Logic Controller (PLC) adalah suatu mikroprosesor yang digunakan untuk otomasi proses industri seperti pengawasan dan pengontrolan mesin. PLC memiliki perangkat masukan dan keluaran yang digunakan untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti sensor, relay, dan menggunakan bahasa pemrograman Ladder.
Apa Saja Komponen PLC?
PLC terbangun atas berbagai komponen, diantaranya CPU, memory, power supply, programmer, dan input serta output.
1. Programmable
Programmable sendiri memiliki pengertian kemampuan menyimpan memori.
- Central Processing Unit (CPU) : Memeriksa status input, menjalankan program, dan memperbarui output.
- Memory : Tempat untuk menyimpan program dan data pada PLC.
- Power Supply : Mengalirkan sumber daya listrik pada PLC.
2. Logic
Sementara logic sama dengan kemampuan memproses input baik secara aritmatika dan logika. Yang dilakukan adalah operasi membandingkan, mengalikan, membagi, menjumlahkan, negasi, mengurangi, AND, OR, dan berbagai fungsi matematika lainnya.
- Input : Memonitor perubahan status dari perangkat input yang tersambung ke PLC.
3. Controller
Controller adalah kemampuan mengontrol dan mengatur proses agar menghasilkan output yang diinginkan.
- Output : Menghasilkan sinyal yang akan dikirim ke perangkat output.
- Programming Devices : Memasuki dan memonitor user program.
Semua komponen PLC tersebut menjalankan fungsi sesuai dengan bagiannya dan menjadi satu kesatuan tidak bisa terpisahkan sebagai bagian dari PLC.
Fungsi PLC
Jenis-jenis PLC di atas tidak hanya dibedakan berdasarkan pabrikan yang membuatnya, namun berbeda juga dari segi spesifikasi di dalamnya. Perbedaan spesifikasi berpengaruh besar terhadap perbedaan fungsi dan pertimbangan pengguna dalam menentukan merk PLC.
Secara garis besar, fungsi umum PLC adalah memproses input yang berupa sinyal biner untuk menjadi output. PLC juga memiliki fungsi sebagai monitoring sistem dan elemen yang berguna untuk mengambil keputusan terhadap berbagai kerusakan yang bisa saja terjadi.
Selain itu, fungsi khusus PLC adalah sebagai pemberi input ke computerized numerical control atau CNC. CNC merupakan elemen yang dapat memproses kerja PLC secara lebih detail dan biasanya digunakan dalam proses finishing.
Prinsip Kerja PLC
- Unit CPU menjalankan program langkah demi langkah dari daftar pertama program hingga perintah END. Berdasarkan hasilnya, CPU menyimpan data 1 atau 0 di memori I/O yang sesuai.
- Setelah menjalankan perintah END, Unit CPU akan melakukan I/O refreshing bila terjadi pertukaran data antara unit input/output dan memori I/O unit CPU.
- Perangkat output akan diaktifkan atau dinonaktifkan tergantung pada data tersebut dan CPU akan menerima data input.
- Unit CPU akan menjalankan program dari daftar pertama dalam program sesuai dengan status input yang diperbarui.
- Unit CPU akan mengulangi tindakan ini berulang kali dengan laju yang sangat cepat.
Penerapan PLC di Industri
PLC banyak digunakan di dunia industri untuk mempercepat proses produksi, diantaranya penyortiran, penguncian, packaging, perhitungan, dan masih banyak lagi. Maka dari itu, saat ini kebanyakan industri telah mengotomasi segala proses produksinya menggunakan mesin.
Siklus Operasi PLC
Inisialisasi Startup : Menginisialisasi perangkat keras, memeriksa memori data.
Pemrosesan Umum : Memeriksa baterai, bus I/O, dan memori program.
Eksekusi Program : Kegiatan mengeksekusi program.
I/O Refreshing : Menukar dan mengecek data antara unit Input/Output dan unit memori I/O yang telah diolah oleh CPU.
Layanan Periferal : Menjalankan permintaan dari perlengkapan yang disambungkan ke port periferal dan serial serta layanan lain.
Kelebihan PLC
Berikut merupakan kelebihan dari sistem PLC :
- PLC berbeda karena lebih kuat
- PLC berbeda karena menggunakan OS yang andal.
- Ekesekusi prosesor sangat cepat.
- Tidak membutuhkan banyak perawatan.
- Mudah dijalankan dan mudah dikembangkan.
- Lebih hemat daya jika dibandingkan dengan relay.
- Memiliki lebih dari satu bahasa pemrograman.
- Biaya pemasangan yang terjangkau.
- Dokumentasi yang baik.
Informasi detail mengenai jenis-jenis PLC dapat menjadi bekal untuk Anda menentukan hendak memilih PLC merk apa di lapangan, tentunya yang sesuai dengan kebutuhan.
PT Mitrainiti Sejahtera Eletrindo menyediakan jasa pemograman PLC untuk kebutuhan industrial automation di perusahaan anda. Segera hubungi kami.