Ketahui Cara Kerja Encoder, Fungsi hingga Jenisnya di sini
Cara kerja encoder ialah membaca gerakan atau posisi dengan menggunakan sensor optik yang mampu menghasilkan serial pulsa. Secara jelasnya komponen ini akan membaca posisi sudut benda yang berputar lalu dikonversi menjadi kode digital, dari kode inilah sebuah posisi atau gerakan bisa diketahui.
Bagi Anda yang memiliki basic IT mungkin tidak asing lagi dengan kode binary pada komponen ini. Jika decoder merupakan suatu alat pengubah masukan dari tidak dimengerti manusia, komponen ini kebalikannya yakni mengubah input yang dimengerti manusia menjadi bentuk binary.
Fungsi komponen ini ialah untuk membuat kode biner dimengerti oleh mesin, tanpa komponen ini sebuah mesin tidak akan mampu menerjemahkan suatu posisi atau gerakan. Nantinya masukan berupa bilangan desimal keluar melewatinya dalam bentuk bit biner (BCD) dengan representasi angka 1 dan 0.
Beragam Mekanisme Cara Kerja Encoder
Untuk cara kerja dari Encoder antara satu jenis dengan lainnya tentunya berbeda. Berikut cara kerja yang perlu Anda ketahui:
- Melalui 3 Komponen
Untuk mendukung sistem kerjanya membutuhkan 3 komponen yaitu disk penghubung motor dengan benda yang akan diukur, LED sebagai sumber cahaya serta sensor optik seperti photo detector karena akan ada proses menutup dan membuka sensor cahaya menjadi kode digital.
- Integrated Circuit (IC) akan Meringkas Kode Biner
Kode yang keluar akan diringkas oleh integrated circuit (IC) karena fungsinya meminimalkan jumlah saluran data serta meringkasnya menjadi kode biner. Di mana cara kerjanyayaitu dari seluruh input yang terpasang hanya akan ada 1 kaki masukan dengan logic 1 dalam satu waktu.
- Membuat Kode Pada Setiap Jalur
Cara kerja encoder selanjutnya ialah membuat kode pada setiap jalur masukan dengan menggunakan kode bilangan biner serta konfigurasi 2n input dan n output. Kemudian mengubah informasi input dari 2n input menjadi kode binary sejumlah n yang ekuivalen dengan nilai input.
Jenis-Jenis Rotary Encoder dan Contoh Penerapannya
Secara umum rotary encoder terbagi 2 jenis yaitu Absolute dan Incremental. Absolute memiliki kode unik untuk menentukan posisi poros dalam satu kali putaran.
Sedangkan Incremental ialah sebuah komponen untuk menunjukan perubahan posisi. Namun cara kerja encoder ini tidak bisa melacak posisi absolut sehingga harus diubah ke titik referensi dengan sifat tetap.
Berdasarkan jumlah input serta output komponen ini memiliki banyak jenis, adapun beberapa jenis yang paling populer ialah 4 to 2, 8 to 3 atau oktal to Binary 10 to 4 atau Decimal to BCD serta priority encoder. Berikut penjelasan lengkapnya:
- 4 to 2
Encoder 4 to 2 memiliki 4 input yaitu Y0, hingga Y3 dan 2 input A0 dan A1. Setiap input masing-masing memiliki nilai logic 1 serta menghasilkan kedua output tertentu.
- 8 to 3
8 to 3 artinya memiliki 8 input (Y0, Y1, Y2, Y3 hingga Y7) serta 3 output (A0, A1, A2). Setiap input menghasilkan 1 digit octal serta 3 output menghasilkan kode biner yang sama dengan nilai input.
- 10 to 4
Decimal to BCD atau 10 to 4 memiliki 10 input dan 4 output. Setiap input yang dihasilkan mewakili bilangan desimal tertentu dan 4 output mewakili kode biner untuk bilangan desimal (BCD) yang sesuai dengan nilai input.
- Priority Encoder
Priority Encoder merupakan sebuah rangkaian yang memiliki fungsi prioritas, terdiri dari 4 input Y0, hingga Y3 dan 2 output yaitu A0 dan A1. Urutan yang menjadi prioritas tertinggi ialah Y3 dan Y0 merupakan urutan terendah.
Seperti yang telah dijelakan di atas encoder merupakan salah satu komponen untuk mengubah gerakan atau posisi menjadi sinyal listrik agar bisa dibaca oleh beberapa perangkat sistem gerak seperti PLC. Selain posisi dan gerak, cara kerja encoder mampu menentukan jumlah, kecepatan dan arah.
PT MiSEL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industrial automation. Kami melayani jasa pemograman PLC beserta pemasangan SCADA. Percayakan kebutuhan PLC dan SCADA anda bersama dengan kami.